Ini Alasan Hugua Maju sebagai Calon Gubernur Sultra 2024

  • Bagikan

Kendari, sibernas.id – Kesiapan Hugua untuk maju sebagai calon gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam pemilihan kepala daerah serentak pada November 2024 mendatang sudah sangat solid.

Untuk membuktikan kesiapannya itu, Hugua telah menjalin komunikasi politik kepada hampir seluruh ketua partai politik dan tokoh-tokoh di Sultra maupun di Jakarta.

“Doakan ya, semoga segera terkonsolidasi pintu koalisi partai pengusungnya” mengawali keteranganya via Whatsapp (26/04/2024).

Hugua mengungkapkan majunya ia pada pemilihan Gubernur Sultra bukan ajang untuk mencari kekuasaan. Karena baginya menjadi gubernur adalah untuk mewujudkan cita-cita nasional daerah Sulawesi Tenggara yang intinya adalah kesejahteraan rakyat.

“Saya maju di gubernur ini, bukan untuk menjadi penguasa. Tetapi bersama rakyat mewujudkan cita-cita nasional dan cita-cita daerah Sulawesi Tenggara yang intinya kesejahteraan rakyat. Kesejahteraan yang mendasar adalah masyarakat terbebas dari tekanan hidup, inti dari itu adalah terbebas dari kemiskinan” katanya.

Menurut Hugua Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Sultra sangat kompleks mulai dari sektor pertanian dan perikanan yang memberi kontribusi sekitar 22% dari PDRB, sektor pertambangan sekitar 13% dan sektor pariwisata yang tentu mestinya ajaib.

“Saya selalu bilang Sultra itu ‘amazing’ dari sektor pariwisata karena ada semuanya di Sultra mulai dari gunung, laut, rawa, sungai, pantai, terumbu karang, air terjun, flora dan fauna endemik sultra, kuliner, budaya dan semuanya hebat-hebat serta kualitasnya berkelas dunia” lanjutnya.

Menurut Hugua, jika sektor pariwisata berkembang dengan baik maka akan mendorong usaha-usaha lain berkembang dengan pesat, mulai industri kreatif, dinamisasi pasar, kuliner, hotel dan restoran, transportasi, pertanian, perikanan dan lain-lain” sambung Hugua.

Dari aspek geografis, lanjut Hugua, Sultra adalah pusat Alur Laut Kepulauan Indonesia 3 (ALKI 3) sebagai penghubung utama antara kawasan di Indonesia maupun antar negara-negara yang ada di Benua Asia, Benua Australia dan Benua Amerika.

“Jadi posisi geopolitik Sultra sangat strategis untuk menopang perdagangan dunia. Sehingga Gubernur Sultra kedepan sangat seksi untuk kemajuan ekonomi Sultra dan ekonomi Indonesia bahkan ekonomi dunia dan tentunya arah APBD ke depan harus mengacu kepada posisi geopolitik itu” tambahnya.

Lebih lanjut Hugua menambahkan bahwa gubernur adalah Wakil Perintah Pusat di daerah menurut UU Nomor 32 Tahun 2014, oleh karena itu maka salah satu tugas penting gubernur ke depan adalah menutupi celah fiskal antar kabupaten/kota sesuai dengan visi misi daerah masing-masing sebagai pengejawantahan tugas desentralisasi dan dekonsentrasi yang diemban gubernur.

“Ini yang menjadi kritik saya selama ini bahwa mestinya gubernur membangun berdasarkan prinsip memperkuat jejaring antar daerah kabupaten/kota sebagai daerah otonom. Gubernur harus memfasilitasi kabupaten/kota ke dalam satu integrasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan visi dan misi Sultra. Dengan demikian maka sultra dapat menetapkan benchmark pembangunan sesuai dengan posisinya sebagai hub ekonomi antar propinsi di Indonesia dan antar benua” tegasnya.

Hugua menyampaikan, peran Gubernur Sultra dalam mendorong iklim investasi yang baik, kepastian hukum dan kemudahan berinvestasi di Sultra dapat memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia dan dunia.

Tokoh Pemuda Wakatobi, Sarman Samara menuturkan bahwa apa yang disampikan Hugua itu bukanlah isapan jempol belaka. Kata-katanya itu telah dibuktikan selama menjadi Bupati Wakatobi. Menjadi bupati tak lantas membuatnya menikmati kekuasaan. Karena hampir setiap harinya ia selalu memikirkan bagaimana kesejahteraan masyarakat, al-hasil di masa kepemimpinannya Wakatobi menjadi kabupaten paling maju di Sulawesi Tenggara, bahkan Wakatobi lebih terkenal dari Sultra.

“Visi Hugua menjadikan Wakatobi sebagai destinasi pariwisata dunia tak semata-mata tentang membangun brand melancong, lebih jauh lagi ia ingin mewujudkan multi efek ekonomi bagi masyarakat Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia dan Binongko” tambahnya.

Mimpi Hugua itu terbukti, selama memimpin, pertumbuhan ekonomi Wakatobi mencapai 11 persen per tahun. Semua tingkatan masyarakat merasakan manfaatnya. Mulai dari petani, nelayan, pedagang, pengusaha kecil hingga besar, merasakan dampak pariwisata yang maju.

Pariwisata Wakatobi berdampak sangat besar pada ekonomi masyarakat, adanya wisatawan mendatangkan uang bagi warga setempat, petani dan nelayan dapat menjual produknya dengan harga tinggi, omset para pedagang meningkat, pelaku usaha di bidang jasa kebanjiran pelanggan, semuanya hidup.

  • Bagikan