Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kendari Ikuti Harganas XXX di Sumatera Selatan

  • Bagikan
Dinas dalduk dan kB Kendari saat hadiri Harganas di Banyuasin Sumsel

Sumsel, Sibernas.id- Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) , Jahuddin, bersama sejumlah stafnya hadiri perayaan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) Ke – XXX di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (6/7/23).

Harganas XXX ini dihadiri langsung oleh Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin, Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo, Menteri Kesehatan, dan sejumlah kepala daerah provinsi dan kabupaten kota se Indonesia.

Jahudding mengatakan, momen Harganas merupakan momen yang tepat untuk melakukan refleksi dan evaluasi atas upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas keluarga.

Melalui Harganas ini, saya berpesan untuk para masyarakat Kota Kendari yang telah berkeluarga agar mengajarkan hal yang baik kepada anak sedini mungkin,” kata Jahuddin.

Jahuddin menjelaskan, pentingnya bagi keluarga, khususnya orang tua agar mendidik dengan memberi pelajaran sosial sejak dini.

“Seperti contohnya mengajarkan sopan santun, etika menghormati orang tua, atau menghargai tamu,” jelasnya.

Menurut Jahuddin, generasi masa depan perlu diperhatikan dan ditentukan dari sekarang, khususnya orang tua dan keluarga sebagai peran utama untuk memperhatikan anak dalam hal pendidikan dan kesehatan.

“Tentunya kita harap orang tua atau keluarga memperhatikan pendidikan anak secara pendidikan dari orang tua agar berusaha menyekolahkan anak agar mendapat pendidikan yang baik untuk masa depan. Begitu juga memperhatikan gizi dan kesehatan anak saat dini bahkan sejak lahir agar tidak terkena stunting,” pungkasnya.

Dalam moment Harganas itu kata Jahuddin, pihaknya juga sempat memperkenalkan budaya tarian Lulo dipentas lokasi Pameran Gelar Dagang Harganas di Banyuasin.

Sementara itu, Wapres RI Ma’ruf Amin, dalam kesempatan itu menegaskan bahwa yang menjadi pekerjaan rumah bersama saat ini adalah bagaimana bisa menurunkan angka prevalensi stunting menjadi 14 persen.

“Semua ini bisa terjadi mana kala seluruh lapisan atau elemen masyarakat bersama-sama bergerak sesuai dengan kapasitas masing-masing siapa berbuat apa,” katanya.(adv)

 

 

  • Bagikan