Kendari, sibernas.id – Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Sultra, disalah satu hotel di Kendari, Selasa (14/2/2023).
Rakerda tersebut mengangkat tema Peningkatan Sinergitas dan Kolaborasi Pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN, Prof. Rizal Damanik, Phd mengatakan perlunya kerja extra dengan melibatkan seluruh komponen dan mitra terkait dalam upaya percepatan penurunan stunting terutama pada wilayah di Sultra yang prevalensi stuntingnya masih tinggi.
“Saya berharap Rakerda ini dapat lebih meningkatkan sinergitas, kolaboratif dan komitmen dari BKKBN bersama pemerintah daerah maupun seluruh mitra terkait dan para pemangku kebijakan, dalam upaya percepatan penurunan stunting terutama untuk wilayah yang prevalensi stuntingnya masih tinggi,”harapnya.
Tak lupa, Damanik mengucapkan apresiasi serta terima kasih kepada Provinsi Sultra, lintas sektor serta mitra terkait yang telah bekerja sama dan memberikan sumbangsih dalam program bangga kencana di lapangan demi mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Sultra, Drs. Asmar, M.Si dalam laporannya mengatakan tujuan dari Rakerda ini adalah untuk meningkatkan sinergitas antar pemangku kebijakan dan mitra untuk program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting.
“Rakerda ini diikuti 184 peserta, kegiatan ini diawali dengan penandatanganan MoU kerjasama antara BKKBN Sultra bersama 17 OPD Kabupaten/Kota, Balai Pelatihan Kesehatan, serta 11 media lokal dalam pengelolaan program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting di Provinsi Sultra dan diresmikan secara langsung oleh Wakil Gubernur Sultra, Dr. H. Lukman Abunawas,”jelasnya.
Ditempat yang sama, Wakil Gubernur Sultra Lukman Abunawas mengatakan, Rakerda ini merupakan usaha semua pihak dalam rangka menyukseskan program nasional berupa pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana sekaligus mempercepat gerakan penurunan stunting.
“Untuk itu, saya berharap dalam Rakerda ini dapat tersusun rencana kerja strategi pelaksanaan program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting dalam mendukung agenda RPJMD dan semakin meningkatnya peran serta dinas, badan dan stakeholder dalam mendukung percepatan penurunan stunting secara komprehensif,”harapnya.
Untuk diketahui, berdasarkan hasil SSGI Tahun 2022, angka balita stunting di Indonesia mengalami penurunan sebanyak 2,8 persen menjadi 21,6 persen, dimana prevalensi balita stunting di Provinsi Sultra turun menjadi 27,2 persen.