Kendari, Sibernas.id – Sebanyak 20 Finalis Duta Wisata Anandonia Luale Tahun 2024 mengikuti serangkaian pembekalan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan mereka dalam mempromosikan budaya dan pariwisata daerah.
Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), bertempat disalah satu hotel di Kota Kendari, Senin (18/11/2024).
Dalam sambutannya, mewakili Plt Kepala Disparekraf Kota Kendari, Sekretaris Dinas Pariwisata Kota Kendari Hj. Sasriati S.E, M.Si mengatakan, kegiatan ini menjadi momen penting dalam rangkaian seleksi, yang tidak hanya menguji pengetahuan, tetapi juga kemampuan mereka dalam berbagai aspek yang menjadi syarat utama seorang duta wisata.
“Seorang duta wisata harus mampu dan tahu potensi pariwisata Kota Kendari baik itu destinasi wisatanya maupun kearifan lokal dan kulinernya,” ungkapnya.
Pembekalan ini dilaksanakan dengan menghadirkan lima pemateri ahli di bidangnya masing-masing, memberikan wawasan yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan sebagai duta wisata yang profesional.
Pemateri pertama Samsuddin Sams, S.Pd .,M.Pd., C.Ps., C.ET. Master Trainer BNSP membawakan materi bahasa Inggris, pemateri kedua Erens E. Koodoh membawakan materi pengetahuan tentang orang Tolaki, pemateri ketiga Fatmayani Harli Tombili membawakan materi pengetahuan tentang penampilan seorang duta wisata Anandonia luale.
Adapun, pemateri keempat Charidjah D. Selomo , S.Psi , M.Psi, Pisikolog membawakan materi tentang etika dan kepribadian, pemateri kelima H. Rahman Rahim, A.Md membawakan materi kepariwisataan Kota Kendari.
Salah satu finalis Luale 2024 Dewi Anggreni mengungkapkan, persiapan yang dilakukan dalam menghadapi grand final yaitu dengan persiapan outfit dan pengetahuan untuk menampilkan versi terbaiknya.
Selanjutnya, finalis Anandonia 2024 Andi Ebnu Oetomo Ziaulhaq Korre mengatakan, pada kegiatan yang dilakukan hari ini sangat membantu dalam kesiapan untuk menghadapi grand final.
Kegiatan ini, bertujuan untuk membentuk para finalis menjadi individu yang tidak hanya fasih dalam berbicara, tetapi juga memiliki wawasan budaya yang luas, serta kepribadian yang matang dalam menghadapi tantangan dunia pariwisata.