Urai Kemacetan, Pemkot Kendari Bangun Ruas Jalan Baru

  • Bagikan
kata Wali Kota Kendari, H Sulkarnain Kadir, saat melakukan peletakan batu pertama jalan kembar Kali Kadia, Jalan ZA Sigianto dan Jalan EA Mokodompit, di Kendari, Senin (18/10) lalu

Kendari, Sibernas.id – Kemacetan lalu lintas merupakan permasalahan yang sudah lama terjadi di kota-kota besar Indonesia. Kemacetan menghabiskan banyak waktu keseharian masyarakat.

Tidak berbeda dengan Jakarta, di kota lain seperti Padang dan Yogyakarta, seperempat waktu perjalanan mereka habis di tengah kemacetan,

Perilaku individu dalam memenuhi kebutuhan perjalanannya ikut andil dalam menyebabkan kemacetan. Tuntutan kesesuaian dengan gaya hidup, dukungan terhadap aktivitas pekerjaan, serta kualitas layanan transportasi publik yang kurang memadai menjadi pendorong orang menggunakan kendaraan pribadi.

Aroma kemacetan juga mulai terasa di Kota kendari meskipun hanya pada jalur tertentu dan jam-jam tertentu dalam setiap hari.

 

 

Salah satu alasan itulah sehingga Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), kembali membangun jalan baru sepanjang 4,1 kilometer untuk mengurai kemacetan yang terjadi di jalan ZA Sugianto yang merupakan jalur lingkar dalam atau lingkar dalam daerah setempat.

“Pembangunan jalan alternatif di rute baru ini dilakukan untuk mendukung percepatan pembangunan dan perkembangan wilayah Kota Kendari yang saat ini mulai terjadi kemacetan di beberapa titik, khususnya di jalan ZA Sugianto,” kata Wali Kota Kendari, H Sulkarnain Kadir, saat melakukan peletakan batu pertama jalan kembar Kali Kadia, Jalan ZA Sigianto dan Jalan EA Mokodompit, di Kendari, Senin.

Disebutkan, ruas jalan sepanjang 4,1 kilometer yang akan dibangun tersebut yakni jalur jalan dari Kali Kadia menuju RSUD Kendari sepanjang 1,5 km dan jalur jalan ZA Sugianto menuju Jalan EA Mokodompit sepanjang 2,6 kilometer sehingga totalnya 4,1 kilometer.

 

Wali Kota Kendari bersama jajarannya saat menekan tombol srinel sebagai dimulainya pembangunan ruas jalan baru

 

Wali Kota mengaku bahwa perencanaan pembangunan jalan ini hingga pelaksanaan prosesnya membutuhkan waktu sekitar satu tahun karena Pemerintah Kota Kendari harus meminta pemerintah pusat untuk mengajukan proposal.

“Kita berterima kasih pada PT Sarana Multi Infrastruktur atau SMI yang mendukung dana karena program ini sepenuhnya dibiayai oleh dana pinjaman dari PT SMI karena kita diberikan cukup kelonggaran selama delapan tahun untuk penerapannya,” katanya.

Sulkarnain menyebutkan, untuk membiayai ruas jalan baru tersebut menelan anggaran sekitar Rp220 miliar yang bersumber dari pinjaman PT SMI.

Di sepanjang ruas jalan yang dibangun tersebut juga akan dilengkapi dengan pembangunan dua unit jembatan yakni jembatan bentang 90 meter dua unit dan jembatan bentang 25 meter dua unit. Selain itu, akan dilengkapi dengan bundaran air mancur mirip Bundaran Hotel Indonesia di Jakarta, namun dengan ukuran diameter yang lebih besar yakni 120 meter, sementara bundaran HI hanya berdiameter 100 meter,” katanya.

Pembangunan jalan dengan lebar total badan jalan 30 meter dan lebar masing-masing jalur 7 meter tersebut, dikerjakan oleh PT Istaka dan PT Pundi tersebut, diperkirakan selesai pada Juli 2022.(ADV)

  • Bagikan