Taman Asuh Sayang Anak, Buat Ibu Pekerja Tenang, Tempat Penitipan Anak Terstandarisasi

  • Bagikan

Jakarta, Sibernas.id – Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menginisiasikan program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) yang ditujukan untuk ibu pekerja, karena salah satu faktor penentu keberhasilan Bonus Demografi yang sedang dialami masyarakat Indonesia adalah tingkat partisipasi perempuan dalam pasar kerja. Namun sayangnya di Indonesia Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), perempuan (56,42%) lebih rendah dibandingkan TPAK laki laki sebesar 84,66% berdasarkan data BPS pada Agustus 2024.

Para ibu pekerja tak perlu kuatir menitipkan anaknya di TAMASYA, karena para pengasuhnya sudah dilatih dan selalu dimonitoring Kemendukbangga/BKKBN.

“Para Pengasuh di TAMASYA di _coaching_ dan _monitoring_ di Kelas Orang Tua Hebat (KERABAT) Kemendukbangga/BKKBN dengan sistem belajar mandiri melalui Modul Pengasuhan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),” papar Direktur Bina Ketahanan Keluarga Balita dan Anak dr. Irma Ardiana, MAPS, saat membuka Sosialisasi Pencatatan dan Pelaporan Tamasya melalui daring aplikasi zoom dan akun Youtube kemendukbangga_bkkbn pada Jumat (21/03/2025).

Tak hanya itu, di TAMASYA anak mendapatkan pemantauan secara periodik terkait pertumbuhannya (berat badan dan tinggi badan), perkembangan, indikasi kekerasan, dan kebutuhan layanan rujukan. Bagi orang tua/keluarga mendapatkan kelas parenting di TAMASYA dan pemberian rapor.

“TAMASYA memberikan rujukan dengan sistem Pra Rujukan dengan identifikasi kasus dan dokumentasi, tahap kedua rujukan sesuai dengan faktor risiko, dan tahap ketiga pasca rujukan dengan monitoring dan evaluasi serta pendampingan intensif terhadap anak yang telah dirujuk,” tambahnya.

Kemendukbangga/BKKBN telah memetakan potensi TAMASYA di Taman Penitipan Anak (TPA) seluruh Indonesia. Menurut data Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), dan Kementerian Sosial (Kemensos) terdapat 10.026 TPA di seluruh Indonesia.

Acara ini dihadiri oleh beberapa Pejabat Tinggi Pratama dan semua Kepala Perwakilan BKKBN seluruh Indonesia. Pada data dan informasi TAMASYA, para PKB/PLKB, pengelola TPA, dan Tim Pendampingan Keluarga (TPK) melakukan pelaporan dengan meregistrasi TAMASYA terkait penyelenggara dan TPA serta laporan pendampingan pengasuhan.

Sementara itu kegiatan data dan informasi dilakukan pemetaan data potensial TAMASYA berdasarkan data TPA yang ada, melakukan sosialisasi TAMASYA, melakukan pemantauan pelaksanaan TAMASYA di TPA, dan melakukan pelaporan hasil pendampingan TAMASYA setiap bulan.

 

  • Bagikan