Hari Keempat Rikkes Tahap I Seleksi Bintara Polri T.A 2025 di Polda Sultra, Diikuti 270 Peserta dengan Proses Transparan

  • Bagikan

Kendari, sibernas.id – Hari keempat pelaksanaan pemeriksaan kesehatan (Rikkes) tahap pertama dalam seleksi penerimaan Bintara Polri Tahun Anggaran 2025 di Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) berlangsung di Aula Dhalas Polda Sultra, Sabtu (22/3/2025). Sebanyak 270 peserta mengikuti serangkaian tes kesehatan yang menjadi bagian penting dalam proses seleksi.

Kegiatan ini menekankan transparansi dan objektivitas dengan menerapkan sistem barcode sebagai bagian dari komitmen Polda Sultra dalam menghadirkan seleksi yang bersih, transparan, akuntabel, dan humanis (BETAH).

Kepala Biro Sumber Daya Manusia (Karo SDM) Polda Sultra, Kombes Pol Arief Fitrianto, menegaskan bahwa sistem barcode ini berfungsi menjaga kerahasiaan data peserta dan memastikan proses seleksi berjalan adil tanpa intervensi pihak luar.

“Kami menjamin bahwa seleksi ini berlangsung sesuai prosedur dengan transparansi maksimal. Sistem barcode ini memungkinkan petugas hanya melihat kode tanpa mengetahui identitas peserta, sehingga menghilangkan potensi praktik KKN. Ini adalah langkah konkret untuk meningkatkan integritas dan kredibilitas rekrutmen Polri,” ujar Arief.

Pada tahap pemeriksaan kesehatan ini, peserta harus menjalani enam jenis pemeriksaan, yakni:

1. Pengukuran tinggi dan berat badan.

2. Pemeriksaan tekanan darah.

3. Pemeriksaan kesehatan Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT).

4. Pemeriksaan gigi dan mulut

5. Tes buta warna.

6. Pemeriksaan fisik secara keseluruhan

Setiap tes dilakukan untuk memastikan peserta memenuhi standar kesehatan yang ketat, mengingat tugas kepolisian membutuhkan kondisi fisik yang prima.

Hasil pemeriksaan kesehatan diumumkan secara terbuka di hadapan peserta, sehingga mereka dapat langsung mengetahui apakah lolos ke tahap berikutnya atau tidak. Langkah ini, menurut Arief, adalah bentuk komitmen Polda Sultra dalam menjaga integritas seleksi.

Selain itu, seleksi ini juga diawasi ketat oleh berbagai pihak. Pengawas internal terdiri dari Bidpropam dan Itwasda, sedangkan pengawasan eksternal melibatkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta media/pers sebagai kontrol sosial.

Polda Sultra berharap melalui seleksi yang profesional dan transparan ini, mereka dapat melahirkan calon Bintara Polri yang tidak hanya memiliki kompetensi dan keterampilan, tetapi juga fisik yang prima serta integritas tinggi dalam menjalankan tugas sebagai aparat penegak hukum.

  • Bagikan