Bombana, sibernas.id – Penjabat (Pj) Bupati Bombana Ir. H. Burhanuddin menghadiri sekaligus membuka secara resmi kegiatan Deklarasi Kerukunan dan Dialog Moderasi Umat dalam Rangka Mensukseskan Pemilu yang Aman, Rukun dan Damai Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bombana bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan Departemen Agama Kabupaten Bombana. Bertempat di Aula Tanduale Kantor Bupati Bombana, Selasa (6/5).
Kegiatan ini digelar sebagai wadah untuk menyatukan pikiran dan persepsi bersama, yang bertujuan untuk mengolah dan meramu kemajemukan yang hakiki, dengan kondisi penduduk Kabupaten Bombana yang majemuk atau pluralis.
Pembangunan bidang agama merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan Nasional, sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional (RPJMN), telah ditetapkan dua kebijakan nasional pembangunan bidang agama diantaranya, peningkatan pemahaman, penghayatan, pengamalan ajaran agama dan peningkatan kerukunan umat beragama.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Bombana Burhanuddin mengatakan, Kabupaten Bombana memiliki 22 kecamatan, 121 desa dan 22 kelurahan yang mempunyai kearifan lokalnya masing-masing.
Untuk itu, dia mengajak semua untuk merawat dan mengajarkan kepada generasi penerus agar kerukunan di antara kita terwujud dengan baik.
Menurutnya, kerukunan umat beragama merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya kerukunan Nasional, kerukunan dalam masyarakat multikultur tidak akan terkondisikan tanpa toleransi dan dialog. Serta pembangunan daerah tidak hanya dititikberatkan pada pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana semata, namun pembangunan menyeluruh juga dilakukan terhadap peningkatan kualitas SDM salah satunya melalui pembinaan kerukunan umat beragama.
Diakhir sambutannya, ia memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pengurus FKUB Kabupaten Bombana, Dinas Kesbangpol dan Kementerian Agama Kabupaten Bombana atas inisiatif dan kerjasamanya melaksanakan kegiatan ini.
“Saya berharap kegiatan ini bukan hanya sekedar kegiatan simbolis semata, namun harus bisa memberikan semangat kepada semua pihak untuk menjadi contoh dan model dimana sebuah heterogenitas dapat berjalan dengan harmonis, damai dan rukun,”harapnya.