Konawe Selatan, sibernas.id – Ribuan Kader Nahdlatul Ulama (NU), di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) hadiri Tasyakuran Hari Lahir (Harla) satu abad NU. Bertempat di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Konsel, Senin, (6/2/2023).
Kegiatan itu juga dirangkaikan dengan jalan santai, penampilan tarian Reog Ponorogo, Gamelan bali, Peresmian kantor PCNU Konsel, Atraksi pencak silat serta undian kupon door prize.
Selain Bupati Surunuddin, turut hadir dalam kegiatan itu Wakil Kepala (Waka) Polda Sultra Brigjen Pol. Drs. Waris Agono M.Si, Kapolres Konsel AKBP Wisnu Wibowo, Wabup Konsel Rasyid, Ketua MUI Konsel KH Wildan, Ketua PCNU Samsul Huda, Ketua KONI Konsel Adi Jaya Putra, Ketua HIPMI Konsel Dirga Mubarak, Ketua KNPI Konsel Yusran para kepala OPD serta para Tokoh Lintas Agama.
Bupati Konsel H Surunuddin Dangga dalam sambutannya mengatakan NU memiliki peran yang sangat besar dalam perjalanan bangsa, termasuk di Kabupaten Konsel, terutama di bidang pendidikan dan keagamaan, dan telah banyak berkontribusi dalam pembangunan.
Menurut Surunuddin, keberadaan NU di Konsel telah memberikan sumbangsih yang sangat besar dalam mendukung pemerintahan serta pembangunan Kabupaten Konsel.
“Kami mengucapkan selamat Harlah Satu Abad NU, dan terima kasih atas kontribusi dan sumbangsihnya, karena NU telah turut berperan dalam roda pemerintahan Konawe Selatan yang hingga saat ini tidak lepas dari kiprah NU,” ungkapnya.
Olehnya itu mantan Ketua DPRD Konsel ini, mengajak seluruh tokoh lintas agama untuk bersama-sama mengawal pembangunan di Konsel.
“Mari bersama mengawal pembangunan daerah kita, sebab tanpa kerjasama dan dukungan dari NU pembangunan tak akan terwujud dengan baik,”ajaknya.
Sementara Waka Polda Sultra Brigjen Pol. Waris Agono mengatakan, usia seabad merupakan momentum luar biasa NU yang telah membuktikan peran sejak era perjuangan, mempertahankan, serta mengisi kemerdekaan, hingga kini mampu memberikan kontribusi besar bagi bangsa, negara dan rakyat Indonesia.
Ia mengatakan, Tasyakuran Satu Abad NU merupakan bukti peran strategis Nahdlatul Ulama dalam pengembangan sumber daya manusia di sektor pendidikan agama.
“Kita ingin menghadirkan pendidikan yang tujuannya adalah membangun peradaban melalui sekolah-sekolah maupun pondok pesantren baik PAUD hingga madrasah tingkat SMA,” katanya.
Menurutnya, NU merupakan organisasi yang besar yang sebelum kemerdekaan sudah menggerakkan kemerdekaan, mengisi kemerdekaan dan setelah 100 tahun lamanya sudah banyak kontribusi yang telah dilakukan oleh NU.
“Kontribusi NU mulai di tengah masyarakat kultural seperti pondok pesantren, madrasah dan majlis taklim. Kemudian di pemerintahan mulai dari bupati, gubernur, sampai presiden juga legislatif ada peran-peran masyarakat NU dan ini nyata bahwa NU itu organisasi yang memiliki kontribusi besar terhadap bangsa,” pungkasnya.