Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota Kendari dibawah kepemimpinan Sulkarnain Kadir sebagai wali kota memiliki obsesi tinggi untuk mewujudkan Kendari terang sebagai salah satu sarana menciptakan Kendari Kota Layak Huni berbasis ekologi teknologi dan informasi.
Program Kendari terang sudah digagas Pemkot Kendari sejak November 2020 sebagai tahap pertama, saat pencanangan perdana di Kelurahan Wawowanggu Kecamatan Kadia.
Pada tahap pertama tersebut terdapat 2.000 titik lampu jalan yang dipasang diberbagai sudut Kota Kendari, sementara tahap kedua dilakukan sepanjang 2021 denfgan jumlah 4.000 titik lampu jalan. Praktis selama dua tahun ada 6.000 titik lampu jalan yang terpasang.
Program kendari terang tidak hanya sekedar memerangi sejumlah titik jalan dan meminimalisir tindak kriminal di jalan, tetapi yang terpenting lagi bahwa dengan program kendari terang maka akan memicu aktivitas ekonomi lebih maksimal.
“Sehingga situasi Kota Kendari bisa menjadi lebih kondusif apalagi menjelang pelaksanaan Munas Kadin perlu penyiapan lebih rapi lagi. yang terpenting lagi bahwa dengan program Kendari Terang maka Kota Kendari memiliki kesan baik sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pemkot Kendari mengakui bahwa keinginan dan espektasi seluruh masyarakat terkait penerangan lampu jalan di semua titik tersebut masih besar ketimbang dengan dengan kemampuan pemerintah yang ada.
“Tetapi hal itu, tetap disahuti yang akan dilakukan secara bertahap dan disesuaikan kemampuan keuangan daerah dan disandingkan dengan skala prioritas dari Pembangunan infrastruktur lainnya,” katanya.
Sementara terkait sumber energi dari program kendari terang, Sulkarnain memastikan tetap menggunakan energi dari PLN namun lampu yang digunakan menggunakan pencahayaan yang lebih irit dari pada lampu-lampu sebelumnya yang ada dikota Kendari.