Kakanwil Kemenag Sultra Serukan Lawan Paham Radikalisme Melalui 5 Tips

  • Bagikan
kakanwil2
Kakanwil kemenag SUltra, Fesal Musaad, saat menandatangani deklarasi anti radikalisme

Kendari, Sibernas.id – Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) kementerian Agama (kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengajak perkuat barisan persaudaraan melalui paguyuban yang ada di daerah itu untuk bersama-sama menangkal paham radikalisme.

“Ada lima tips yang paling efektif untuk menangkal paham radikalisme,” kata Kakanwil Kemenag Sultra, pada Group Discussion (FGD) yang digagas Dewan Kebudayaan Kota Kendari (DK3), Rabu.

Dikatakan, tips pertama yang disampaikan dengan menjaga pengamalan nilai agama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

“Kita jaga bersama-sama fungsi agama menjaga persatuan, sikap dan perilaku teroris bom bunuh diri musuh bersama kita,” Serunya.

Kemudian Tips kedua, Kakanwil mengajak untuk tebarkan kedamaian, baik berada dirumah, di kantor, di tempat kerja dan dimanapun, karena menurunya damai dan kedamaian itu pesan utama semua agama yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia.

“Tips Selanjutnya arahkan energi menjadi positif, anak muda diarahakan belajar, mengaji di masjid jangan sampai sekolah negatif dunia maya. Kemudian melawan informasi hoaks sebagai jihad beragama, hoaks harus dilawan,” katanya.

Tips Kelima disampaikan Kakanwil yakni, peran dewan kebudayaan dan paguyuban untuk melestarikan kearifan lokal karena kearifan lokal dimanapun baik kearifan lokal budaya Buton, Tolaki dan lain sebagainya adalah akulturasi budaya dan agama.

“Makanya kalau ada orang yang mau membenturkan agama dan pagar budaya dan kearifan lokal itu adalah musuh kita bersama. Saya kira dengan lima tips ini mudah-mudahan bisa mewujudkan masyarakat Sultra yang aman, maju, sejahtera dalam bingkai nilai-nilai agama dan bingkai NKRI,” katanya.

Fesal Musaad menjelaskan radikalisme merupakan paham kebencian terhadap simbol agama yang berkolerasi dengan intoleransi dan terorisme.

“Radikalisme atas nama agama yaitu paham kebencian terhadap simbol agama tertentu pasti ada yang ada dengan intoleransi dan terorisme bunuh diri, padahal tidak ada konsep bunuh diri di kitab suci apapun,” pungkasnya.

FGD kali ini mengangkat tema ‘Bersama Wujudkan Upaya Menangkal Isu Radikalisme di Tengah Bulan Suci Ramadhan demi Menjaga Keutuhan NKRI’ dirangkai dengan Deklarasi Anti Radikalisme.

Turut hadir selaku narasumber, Walikota Kendari, Kapolda Sultra, Ketua MUI Prov. Sultra, Ketua Muhammadiyah Sultra, dan Ketua Nahdathul Ulama Prov. Sultra.

Kepada peserta FGD yang sebagian besar merupakan perwakilan paguyuban dan dewan adat Kakanwil mengatakan kelompok suku bangsa yang ada merupakan bagian dari pagar keberagaman.

  • Bagikan