Kendari, Sibernas.id – Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Yusup gencar menggalakkan gerakan menanam di pekarangan maupun lahan tidur.
“Pekarangan kerap dibiarkan terlantar. Padahal lahannya bisa dimanfaatkan menanam berbagai komoditas pangan. Atas dasar itulah dalam setiap moment saya selalu menyampaikan kepada masyarakat untuk menanami pekarangannya dengan berbagai tanaman seperti sayuran,” kata Muhammad Yusup, di Kendari, Selasa (14/5/24).
Dikatakan, gerakan ini sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menekan angka inflasi harga pada komoditi pertaniandengan cara memanfaatkan lahan tidur yang ada di Kota Kendari agar lebih menjadi produktif.
“Berdasarkan data penyuluh pertanian kita, lahan tidur yang ada di Kota Kendari tercatat sebanyak 75 hektare. Oleh karena itu, kita melaunching gerakan pemanfaatan lahan pekarangan ini dengan menanam komoditas pangan jangka pendek seperti jagung, cabai dan tomat,” katanya.
Disis lain kata dia, gerakan menanam ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Langkah ini sekaligus pengendalian inflasi yang disebabkan dari kenaikan harga komoditas pangan.
“Jadi hasil dari gerakan menanam itu, yang pertama kita dorong warga masyarakat, artinya kalau dia menanam disamping kiri kanan rumahnya, itu kan berarti ketersediaan pangan khususnya Cabe, sayuran dan lain sebagainya tersedia. Tidak perlu lagi, kalau dia mau mosonggi, harus beli cabe lagi di pasar,” katanya.
Sementara itu, kepala Dinas Pertanian Kota kendari, Sahuriyanto Meronda, mengatakan bahwa sejak 2023 lalu pihaknya gencar mendorong gerakan menanam tanaman holtikultura di seluruh Kecamatan di Kota Kendari.
“Selain mengencarkan program tersebut, Dinas Pertanian Kota Kendari juga menyiapkan bibit bagi kelompok masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam program ini,” katanya.
Disebutkan, tanaman yang ditanam melalui gerakan ini diantaranya tanaman cabe, bawang merah, kemudian jagung, dan tanaman holtikultura yang lain, dan itu merata di semua kecamatan atau Balai Penyuluh Pertanian (BPP).
“BPP kami ada sembilan BPP, dan itu masih untuk dilakukan penanaman, dan bahkan kalau ada masyarakat yang tergabung dalam PKK, atau Dasa Wisma, atau Kelompok Wanita Tani, yang ingin membudidayakan tanaman holtikultura, kami siapkan bibitnya,” terangnya.
Sambungnya lagi, bibit-bibit yang ada sekarang yaitu Cabe dengan Bawang, jadi mereka yang menginginkan bibit ini, harus berkelompok, dan bila dia butuh bibit kita akan bantu.
“Misalnya dibeberapa tempat itu, kami juga sudah lakukan itu (memberikan bibit), dan bahkan di sentra-sentra produksi misalnya di Mandonga, dibagian Labibia itu ada sentra produksi bawang merah dan cabe, di Poasia juga cabe kriting, dan cabe besar, kalau di Baruga kan memang disana ada sawah, dan ada juga kebun buah yang sudah kita launching kemarin, disamping juga tanaman jagung, kemudian tanaman holtikultura juga ada,”jelasnya.
Ia nenambhkan, bahwa target yang lain program ini, kalau berhasil selain untuk dikonsumsi pribadi, tetapi hasilnya itu bisa dijual ke pasaran, dan tentu dengan harga yang bersaing di pasar.
“Jika warga membutuhkan bibit holtikultura, silahkan masyarakat langsung saja ke Dinas Pertanian Kota Kendari, disini kan ada Bidang Perkebunan dan Holtikultura atau kami juga ada Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Benih Tanaman (BBT) yang terletak di Anggoeya, jadi supaya rapi administrasi, silahkan bersurat atau bisa juga datang langsung ke Kantor Dinas Pertanian Kota Kendari, kita akan layani,”pungkasnya.(adv)