Konsel, Sibernas.id – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Muhamad Saleh memberikan pembinaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag Kabupaten Konawe Selatan, (Konsel) Kamis, (28/11/2024).
Turut hadir Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sultra, Hj. Sitti Mardawiah Kasim, Kabid PHU Kanwil Kemenag Sultra, H. Muhammad Lalan Jaya, Kepala Kantor Kemenag Kab. Konawe Selatan, H. Joko, serta Pejabat Pengawas, Pejabat Fungsional dan Pelaksana pada KanKemenag Kabupaten Konawe Selatan.
Kakanwil Kemenag Sultra Muhamad Saleh menegaskan, Pembinaan ASN tersebut merupakan tindak lanjut Hasil Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kementerian Agama RI beberapa waktu lalu, berfokus pada peningkatan daya saing umat dan kemaslahatan masa depan. Beberapa poin penting yang dihasilkan pada Rakernas dimaksud, diantaranya menyangkut Penguatan Pelayanan Publik yang menekankan digitalisasi layanan keagamaan dan peningkatan Kualitas Pendidikan Agama, termasuk pembenahan Madrasah dan Perguruan Tinggi Keagamaan. Selain itu, menyangkut peningkatan Layanan serta tata kelola, akuntabilitas dan pengawasan.
Saleh menyebut, pembinaan tersebut bertujuan membangun ASN yang berkomitmen tinggi terhadap etika dan integritas, sehingga memberikan pelayanan publik yang bersih, berkualitas, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
“Diharapkan ASN dapat menjadi garda terdepan dalam menciptakan Pemerintahan yang bebas dari korupsi dan pelanggaran etika,” ungkapnya.
Kakanwil menambahkan Pembinaan ASN terkait penguatan integritas adalah upaya strategis untuk membentuk aparatur yang jujur, transparan, dan akuntabel dalam menjalankan tugasnya. Dengan begitu, diharapkan dapat menciptakan budaya integritas yang kuat di lingkungan Pemerintahan dan meningkatkan kepercayaan publik.
Kakanwil menjabarkan, terdapat hal-hal dasar menyangkut integritas yang harus diketahui ASN Kemenag. Pertama, Pemahaman tentang integritas dan etika dalam Pelayanan Publik. Integritas sebagai sikap yang konsisten dalam menjalankan tugas sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika.
“Bagaimana memahami prinsip-prinsip dasar ASN, termasuk kejujuran, keterbukaan, disiplin, tanggung jawab, dan keadilan. Selain itu, bagaimana integritas mempengaruhi kualitas pelayanan publik, kepercayaan masyarakat, dan reputasi instansi,” ujarnya.
Kedua, terkait kerangka hukum dan kebijakan integritas ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yang mengacu pada pedoman perilaku yang harus dipatuhi ASN dalam menjalankan tugasnya untuk mencegah korupsi dan konflik kepentingan.
Ketiga, lanjutnya, penerapan integritas dalam pelaksanaan tugas sehari-hari. Pelayanan yang transparan dan akuntabel dimana ASN harus menyediakan informasi dan layanan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
“Keempat membangun budaya Anti-Korupsi, dengan mengajak ASN untuk menghindari perilaku korupsi, suap dan gratifikasi.
Kelima, Penguatan Sistem Pengawasan dan Pengendalian Internal yang efektif dengan mengoptimalkan penguatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dalam mengawasi kinerja dan perilaku ASN,” imbuhnya.
Selanjutnya keenam, penerapan reward dan punishment. Penghargaan bagi ASN berintegritas dengan memberikan apresiasi kepada ASN yang menunjukkan sikap dan kinerja berintegritas tinggi. Serta sanksi bagi pelanggaran integritas. Penjelasan tentang jenis dan konsekuensi sanksi, baik administratif maupun hukum, bagi ASN yang melanggar aturan.
Ketujuh, Kepemimpinan yang berintegritas, terkait bagaimana peran Pimpinan dalam menjadi teladan. Memastikan komunikasi terbuka antara Pimpinan dan ASN sehingga tercipta lingkungan kerja yang mendukung integritas.
Muhamad Saleh mengimbau, agar seluruh jajaran Kemenag Sultra khususnya di Kab. Konawe Selatan mampu menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan hasil Rakernas tersebut.
“Selain itu, mari kita laksanakan tugas dan tanggungjawab kita dengan mengacu pada Lima Budaya Kerja Kemenag yakni Integritas, Profesionalitas, Inovasi, Tanggungjawab dan Keteladanan. Hal ini merupakan elaborasi dari Gerakan Kemenag Sultra ACTION yang kita bangun bersama (Adaptif, Cekatan, Tekun, Inovatif, Optimis, Nyata),” pungkasnya.