Pemantauan Hilal di Kolaka Tertutup Awan, Dipastikan Idul Fitri 10 April 2024

  • Bagikan

Kolaka Sibernas.id – Tim rukyat hilal Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memantau secara langsung hilal penentuan awal bulan Ramadhan 1445H/2024 M, Selasa (9/4/24).

Pemantauan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia dan di Sulawesi Tenggara di pusatkan di Pantai Bahari Kelurahan Anaiwoi Kec. Tanggetada Kab. Kolaka.

Tim Hisab Rukyat Kanwil Kemenag Sultra, Abdul Rauf mengatakan untuk hasil pemantauan tim rukyat hingga proses selesai, hilal tidak dapat dilihat karena tertutup awan tebal namun demikian posisi sudah berada di atas ufuk, posisi hilal bulan sebelah utara atas matahari.

Menurut data hisab, lanjut Abdul Rauf, hilal berada diposisi (+) 5,862°  (diatas ufuk), Horison ufuk hakiki, posisi hilal (+) 5,541°, dengan sudut elongasi 7,82°.

Dijelaskan, hisab hakiki wujudul hilal sudah terjadi ijtima sebelum matahari terbenam posisi tinggi hilal sudah di atas ufuk diseluruh indonesia tinggi hilal diatas 3 deraja dan umur bulan 17 jam.

Sehingga dengan demikian, berdasarkan data hisab dan hasil hisab tersebut diatas maka diperkirakan awal 1 syawal akan Jatuh pada hari Rabu tanggal 10 April 2024.

Namun demikian kata dia, penentuan awal bulan Syawal 1445 H akan ditentukan pada sidang isbat awal bulan yang dipimpin oleh Menteri Agama di Jakarta.

“Setelah melakukan pemantauan, hasil rukyat tersebut akan dikirim sebagai bahan laporan dalam sidang Isbat penentuan awal Syawal 1445 H,” katanya.

Kakanwil Kemenag Sultra, Muh Saleh, dalam sambutannya mengatakan pada sore ini pelaksanaan rukyatul hilal satu dari 123 titik di seluruh Indonesia dan akan dilaporkan hasilnya kepada pemerintah pusat.

“Olehnya itu, tugas kita tidak memutuskan dan menyampaikan informasi waktu sampai pelaksanaan sidang isbat selesai. Jadi kita masih diminta bersabar menunggu selesainya sidang isbat untuk menghimpun data rukyatul hilal yang masuk dari semua perukyat yang ada di 123 titik seluruh Indonesia termasuk kita yang ada ditempat ini,” ujarnya.

Kakanwil menghimbau seluruh informasi terkait waktu penetapannya tidak kita sampaikan sebelum pemerintah melalui Kementerian Agama selesai melaksanakan sidang isbat.

“Hari ini kita bersama-sama melakukan, melaksanakan rukyatul Hilal di tempat ini Terima kasih kepada seluruh pihak dan yang kita Hilal kita ruqyah ini Hilal bulan muda. karena Alquran menyebutkan istilah bulan itu ada tiga istilahnya ada Syahrul ada Qamar dan ada Hilal,” katanya.

Menurut dia, kalau syahrun itu bulan yang menunjukkan durasi 29 atau 30 hari Al Quran menyebutnya Syahru ramadhana fihil Quran, Qamar itu yang berdedar dari waktu ke waktu yang ketiga hilal bagian dari qamar yang mudanya.

“Hilalnya yang hari ini kita amati namun tetap menunggu keputusan pemerintah meskipun nantinya terdapat perbedaan dan hal ini bukan menjadi permasalah dan saling menjadi pengkayaan yang saling menghargai dan menghormati,” pungkasnya.

Kakanwil juga menyampaikan bahwa kemungkinan lebaran Idul Fitri bersamaan antara pemerintah dan muhammadiyah pada 10 April 2024.

Pj Sekda Kolaka, Fadlansyah, mewakili Pj Bupati Kolaka, dalam kesempatan itu mengatakan menyambut baik atas ditunjukkan Kokaka sebagai titik pemantauan hilal di Sultra setiap tahunnya.

Tim yang melaksanakan rukyatul hilal awal dzulhijjah 1445 H, antara lain, H. Muslim, Ketua NU Sultra, Abdul Rauf S.Sos, (Ketua Tim Tehnis Rukhiatul Kanwil Kemenag Sultra), Hj Erna Kemalaraden (Kemenag Kab. Kolaka), pihak Stasiun Geofisika Kendari (BMKG) yang telah disumpah oleh hakim pengadilan agama.

Hadir dalam pemantauan tersebut, Ketua Pengadilan Agama Kab. Kolaka, Pemda Kab. Kolaka, unsur TNI/Polri, Wakil Ketua Depan Pertimbangan MUI Sultra, KH. Ryha Madi Ketua MUI Sultra, KH. Mursyidin Ketua PWNU, KH. Muslim, Hasanuri (Komisi Fatwa MUI) Pejabat Administrator Kanwil, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab/Kota se Sultra, Pemerintah Daerah Kab. Kolaka dan segenap tim rukyatul hilal.

  • Bagikan