Perwali Nomor 07 Tahun 2024, Bentuk Komitmen Pemkot Kendari Kembangkan Lahan Tidur Jadi Kawasan Pertanian Produktif

  • Bagikan
Penanaman bawang merah oleh Sekda Kendari dan Dinas Pertanian memanfaatkan lahan kosong di Kelurahan Labibia

Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) melaui Dinas Pertanian saat ini menunjukkan komitmen dan keseriusan untuk memanfaatkan lahan tidur yang ada di daerah itu menjadi kawasan pertanian yang produktif.

“Komitmen itu langsung diperkuat dengan diterbitkannnya Peraturan Wali Kota (perwali) Kendari Nomor 7 Tahun 2024 tentang gerakan menanam dan pemanfaatan lahan kosong atau lahan tidur,” kata kepala Dinas Pertanian Kendari, Sahuriyanto Meronda, di Kendari, Sabtu (27/4/24).

Lahan kosong tersebut kemudian akan disulap menjadi lahan pertanian yang produktif untuk ditanami berbagai tanaman palawija seperti jagung, singkong, kedelai, talas, wortel, kancang tanah dan lain-lain termasuk tanaman sayuran buah seperti cabai, tomat dan bawang.

Harapannya, Perwali yang telah di gagas oleh Pj Wali kota Kendari itu kiranya menjadi kekuatan hukum, sehingga disaat dilakukan pembukaan lahannya, pemilik tanah yang tinggal di luar kota Kendari tidak bisa melakukan protes, sebab kita sudah memiliki perwali, sehingga lahan-lahan tidur yang ada saat ini bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang tidak terlalu panjang.

Atas dasar Perwali tersebut, maka Dinas Pertanian Kendari gencar melakukan sosialisasi dan kampanye kepada warga untuk memanfaatkan lahan kosong atau pekarangan yang selama ini menjadi lahan tidur menjadi lahan produktif.

Jagung yang ditanam di atas lahan tidur di Kelurahan Baruga

Gerakan ini kemudian didukung oleh pemerintah tingkat kelurahan dan kecamatan untuk mendata lahan-lahan tidur diwilayah masing-masing dan dilaporkan ke dinas.

Berdasarkan catatan para penyuluh dinas pertanian yang ada di lapangan, tercatat kutang lebih 75 lahan tidur yang belum termanfaatkan. Data itu akan terus bertambah mana kala pihak kelurahan dan kecamatan berkolaborasi untuk mendata lahan-lahan tidur di wilayahnya agar segera di manfaatkan dengan intervensi pemerintah.

Lahan kosong 75 hektare yang tak termanfaatkan tersebut paling luas berada di Kecamatan Abeli, Poasia, Kambu, dan Kecamatan Baruga.

“Di pinggiran kota masih banyak lahan yang tak termanfaatkan. Oleh karena itu kami menggalakkan komoditas yang ditanam yakni cabai rawit, cabai besar dan cabai keriting di Kecamatan Kambu, Poasia dan Baruga. Sedangkan di Kelurahan Labibia Kecamatan Mandonga, khusus tanaman bawang. Ada kelompok tani yang spesial menanam bawang merah,” kata Kepala Dinas Pertanian Kendari, Sahuriyanto.

Kadis Pertanian Kendari

Khusus komoditas bawang merah, kata Sahuriyanto, prospeknya cukup baik. Buktinya pada tahun 2023, sudah dilakukan panen perdana. “Alhamdulillah sudah berhasil kita panen. Tapi memang harus ada perlakuan khusus karena tanaman bawang tidak suka air tapi butuh air. Ada 2 hektare yang kita uji coba juga berhasil,” ungkap Sahuriyanto.

Ia juga menyampaikan bahwa pemanfaatan pekarangan dan lahan tidur sebagai salah satu opsi penekan inflasi daerah tengah dijalankan pemerintah Kota Kendari.

Pemkot Kendari memilih untuk memanfaatkan pekarangan rumah warga, dikarenakan salah satu komoditi penyumbang inflasi ada pada sektor pertanian, khususnya cabai dan bawang merah.

Penanaman cabai di lahan tidur di Baruga

“Ini cara atau strategi pengendalian inflasi. Salah satu penyumbang inflasi yang selama ini kami tahu bahwa, beras, bawang merah dan cabai. Dan melalui kiat-kiat dan perintah dari Penjabat Walikota Kendari, kami OPD telah mengoptimalkan, salah satunya adalah untuk kelangkaan bawang merah dan cabe. Bapak Penjabat Wali kota Kendari telah mengeluarkan Perwali, dalam pemanfaatan lahan pekarangan, dan ini diinstruksikan kepada seluruh pegawai, seluruh jajaran yang ada di pemerintah kota Kendari maupun yang eksternal,” katanya.

Mantan kabag Umum Kota Kendari ini berharap, dengan fokus kepada pemanfaatan pekarangan maupun lahan kosong, bisa membantu warga masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta bisa menekan inflasi yang ada di kota Kendari.(Adv)

 

 

  • Bagikan