Bali, Sibernas.id – IAIN Kendari menggelar rapat kerja di Bali selama empat hari, 9-12 Februari 2022. Rapat diikuti oleh Wakil Rektor, Pimpinan Fakultas, Lembaga, Bagian dan unit lingkup IAIN Kendari dan perwakilan dari universitas Udayana, Denpasar. Kegiatan tahunan ini mengangkat tema Internasionalisasi, Digitalisasi dan Peningkatan Akreditasi Kampus Melalui Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
Pelaksanaan rapat kerja menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Seluruh peserta diwajibkan menjalani tes usap antigen dengan hasil negaitif. Selama pelaksanaan kegiatan, peserta juga dipantau oleh Satgas Covid-19 untuk selalui memenuhi standar protokol dan memastikan penggunaan masker serta menjaga jarak aman untuk memtigasi penyebaran virus.
Rektor IAIN Kendari Prof, Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd saat membuka kegiatan tahunan ini mengatakan, tahun 2023 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi perguruan tinggi di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
“Kita perlu duduk bersama merumuskan program dan strategi yang efektif dalam menghadapi tantangan global di tengah situasi pandemi yang masih membatasi kita untuk melakukan aktifitas dan interaksi secara fisik. Dengan segala sumber daya yang kita miliki dan program yang telah kita gagas beberapa tahun ini, kiita selalu memiliki harapan untuk mewujudkan kampus berskala global, berbasis digital dan memenuhi grade akreditasi unggul,” paparnya.
Menurut Rektor, rapat kerja ini diharapkan menjadi momentum yang tepat untuk melahirkan ide cemerlang dalam menghadapi tantangan yang ada. Kehadiran peserta dari perguruan tinggi terbesar di Bali, menambah hasanah informasi dan memperoleh masukan yang berharga dalam menetapkan tentang langkah yang tepat untuk pengembangan perguruan tinggi.
“Universitas Udayana menjadi salah satu PTN yang telah menerapkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Kita bisa berkolaborasi mengembangkan potensi yang ada melalui kerjasama program yang sejalan dengan kebijakan MBKM. Hal ini akan menambah peluang kita untuk melangkah maju dan sejajar dengan perguruan tinggi lain,” lanjutnya.
Pada kesempatan ini, Koordinator Program MBKM Universitas udayana, Dr. I Ketut Sardiana, M.Si membagi pengalaman mengelola program MBKM di kampusnya kepada para peserta raker. Program tersebut dimulai dengan komitmen pimpinan perguruan tinggi yang diikuti dengan pembentukan unit pengelola MBKM.
“Perguruan tinggi juga perku menyiapkan kebijakan akademik terutama dalam penyesuaian kurikulum dan konversi penilaian hasil belajar yang terhubung dengan sistem informasi dan administrasi akademik. Hal ini perlu dipenuhi agar tidak menjadi masalah di kemudian hari,” jelasnya.
Program MBKM di Unud difokuskan pada Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL) melalui program pertukaran mahasiswa, magang, riset, ptraktik mengajar di sekolah, kegiatan wirausaha, proyek independen dan berbagai rogram penunjang sejenis.
Pengalaman Unud dalam mengelola MBKM ini menarik perhatian para pimpinan fakultas lingkup IAIN Kendari salah satunya Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Dalam waktu dekat, FTIK akan mengadana sharing session yang melibatkan pengelola MBKM Unud untuk merancang implementasi MBKM pada fakultas terbesar di IAIN Kendari tersebut.
Kegiatan Rapat kerja juga dirangkaikan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa. Penandatanganan kerjasama ini juga dalam rangka mengarusutamakan moderasi beragama dalam program dan kebijakan kampus dengan menggandeng perguraun tinggi keagamaan lainnya.