Kendari, sibernas.id – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H Zainal Mustamin, melantik dan mengambil sumpah jabatan Pejabat Administrator dilingkungan Kanwil Kemenag Sultra, yang berlangsung di Aula Kanwil Kemenag Sultra, Senin (13/2).
Bertindak sebagai saksi, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hj Marni, dan Kepala Bidang Urais dan Binsyar Jamaludin. Hadir pada pelantikan ini, pejabat Administrator lingkup Kanwil Kemenag Sultra, Kepala Kantor Kemenag Kab/kota se Sultra, Ketua DWP Kemenag Sultra beserta pengurus dan ASN lingkup Kanwil Kemenag Sultra.
Mengawali sambutannya, Kakanwil menyampaikan ucapan selamat kepada yang baru saja dilantik, mengemban amanah baru dari Menteri Agama untuk melakukan bukan hanya sekedar penyegaran namun lebih dari itu, dalam rangka meningkatkan performa Kemenag dalam melayani masyarakat.
“Karena pelayanan masyarakat itu adalah kewajiban yang harus ditunaikan oleh para pejabat Kemenang. Untuk itu, kita harus terus meningkatkan performa untuk memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat,” tegasnya.
Pelantikan ini, lanjutnya sesuai dengan hasil assessmen dan melalui proses-proses pertimbangan dan masukan. Kakanwil berharap, pejabat yang baru dilantik bisa bekerja dengan semakin baik.
“Kita tidak tau apa yang akan terjadi hari ini dan besok pada diri kita, tugas kitabhanya menjalani takdir. Ditengah perjalanan menuju takdir itu, kita tetap menjalin 3B (Bersama, Bersatu, Bersaudara). Kita terus perkuat supaya ini menjadi gaya kita untuk membumikan program prioritas Gus Menteri, dalam tugas kita masing-masing,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pemimpin dilingkungan Kemenag Sultra adalah sahabat umat dan sahabat ASN. Menurutnya, sahabat itu lebih tinggi daripada teman karena teman masih bisa tersinggung, tapi pada sahabat ketersinggungan itu sudah tidak ada lagi.
“Dalam persahabatan, teguran dan marah adalah bagian dari penguatan persahabatan untuk saling mengingatkan, supaya kita bekerja dengan baik, cepat dan tanpa melanggar aturan,” ujarnya.
Ia menyatakan, tuntutan pekerjaan yang serba cepat dan tidak melanggar aturan terbentang dihadapan kita. Karena itu Kakanwil meminta untuk senantiasa melakukan improvisasi, inovasi dan kreativitas untuk bisa menjalankan tugas masing-masing dalam memperkuat dan membangun Sumberdaya Kemenag Sultra.
Bagi pejabat yang dirotasi, ia mengimbau untuk senantiasa berkoordinasi dan berbagi terkait dengan pekerjaan dan pengalaman. Tugas-tugas Kabag TU tidak mudah, demikian juga Kabid Pakis dan Kabid Madrasah yang memiliki tanggungjawab memajukan lembaga pendidikan keagamaan. Termasuk, Pembimas Katolik yang harus menjalankan fungsi agama dan fungsi pendidikan meskipun ada keterbatasan dana.
“Masyarakat ingin disapa dan membutuhkan sentuhan. Negara harus hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pelayanan agar suaranya bisa didengar. Dan kita harus menjadi bagian yang mendorong penguatan moderasi beragama di tengah-tengah kehidupan masyarakat,” imbuhnya.
Demikian halnya jabatan Kepala Kantor yang sangat berat. Terkadang harus menjadi representasi dari tokoh agama yang berperan menjadi penasehat spiritual di daerah. Basisnya adalah ketaqwaan kepada Allah SWT, semua tugas-tugas harus berjalan baik dalam rangka membina umat. Disamping itu dari sisi leadership perlu meneladani cara-cara kenabian dalam menjalankan tugas. Dan aspek manajerialnya sebagai fungsi-fungsi ulil amri, harus menerapkan manajemen yang baik.
“Fungsi sebagai leader dan manajer, terkombinasi dalam melaksanakam tugas-tugas kita di daerah. Kalau ini kita letakkan dengan baik dan benar, maka akan seperti sebuah perusahaan yang maju. Ini harus kita lakukan secara berjenjang,” sambungnya.
Leader berfikir tentang misi dan tujuan, sedangkan manajer berpikir bagaimana mengoperasionalkan visi, misi dan tujuan agar mudah membumi. Ketika kita membuat spirit 3B, itu adalah fungsi untuk perpanjangan tangan dari Gus Menteri dalam memperkuat visi untuk dibumikan. Sebagai leader, harus bisa memberdayakan sumberdaya yang ada, sekaligus sebagai manajer bagaimana mengelola sumberdaya yang ada supaya efektif dalam mendukung pencapaian visi dan misi.
Jika leader melakukan inovasi, maka manajer hingga pelaksana kebawah bertugas bagaimana membumikan inovasi tersebut agar menjadi mudah dilaksanakan.
“Fungsi-fungsi ini mari kita jalankan dengan baik. Mengontrol kinerja bawahan kita agar semua berjalan berirama sesuai dengan irama yang dikehendaki dan tidak melanggar aturan,” pungkasnya.
Adapun tujuh pejabat administrator yang dilantik tersebut yakni:
1. H. Muh. Saleh, sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Provinsi Sultra
2. Sitti Mardawiah Kasim, sebagai Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Sultra
3. H. Muhammad Basri, sebagai Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag Provinsi Sultra
4. H. Mansur, sebagai Kepala Kemenag Kota Baubau
5. Muchtar, sebagai Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Buton
6. H. Rahman Ngkaali, sebagai Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wakatobi
7. Casimirus Sado M, sebagai Pembimbing Masyarakat Katolik Kanwil Kemenag Provinsi Sultra.