Kendari, sibernas.id – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk dan KB) Jahudding menyebutkan, di tahun 2022 angka stunting di Kota Kendari mengalami penurunan. Angka itu berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022.
“Tentu dengan kolaborasi stakeholder, di bawah kepemimpinan bapak wali kota, Alhamdulillah stunting di Kota Kendari mengalami penurunan dan penurunan ini bukan hanya kerja sekelompok orang saja, tapi bagian dari kolaborasi kerjasama dari semua pihak,” jelasnya saat memberikan sambutan dalam kegiatan Pembekalan Dapur Sehat atasi Stunting (Dashat) di Kantor Kelurahan Mokoau Kecamatan Kambu, Selasa (31/1).
Penurunan angka stunting ini juga dibenarkan oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu, berdasarkan data, Kota Kendari sebagai daerah dengan angka stunting terendah dari seluruh kabupaten kota di Sultra.
Berdasarkan hasil SGGI yang telah disampaikan Menteri Kesehatan beberapa hari lalu, khusus Kota Kendari mengalami penurunan presentasi data stunting, yakni dari 24 persen tahun 2021 menjadi 19,5 persen tahun 2022.
“Ini merupakan keberhasilan seluruh pihak yang terlibat, terutama Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) yang telah terbentuk,” tuturnya.
Sementara itu, Asisten III Bidang Administrasi Umum Makmur saat membuka kegiatan Pembekalan Dapur Sehat atasi Stunting (Dashat) mengatakan, pembekalan dapur sehat ini merupakan upaya strategis dalam penanggulangan stunting secara kompeherensif.
Dirinya menjelaskan, Dashat juga merupakan bentuk nyata pemberdayaan berbasis masyarakat dan keluarga yang secara khusus bertujuan untuk menyediakan, mengolah, dan mendistribusikan bahan pangan sehat bernutrisi seimbang.
“Harapan kami terhadap kegiatan ini yakni agar dapat langsung dirasakan oleh masyarakat dengan terjadinya peningkatan kualitas hidup baik secara individu maupun keluarga,” pungkasnya.