Kendari, sibernas.id – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto, yang diwakili oleh Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Sultra Sukanto Toding, secara resmi membuka Workshop Penggiat Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lingkungan instansi pemerintah dan pendidikan. Acara ini digelar oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sultra di Hotel Qubah 9, Kendari, Kamis (19/12/2024).
Workshop yang berlangsung selama dua hari ini dihadiri oleh perwakilan Forkopimda Sultra, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemprov Sultra, Kemenkumham Sultra, serta berbagai instansi terkait lainnya.
Dalam sambutannya, Asisten III Setda Sultra Dr. Sukanto Toding mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini sebagai langkah konkret dalam mendukung Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional P4GN.
Ia menekankan pentingnya sinergi seluruh elemen masyarakat, termasuk instansi pemerintah dan dunia pendidikan, untuk bersama-sama memerangi penyalahgunaan narkoba yang menjadi ancaman serius bagi generasi bangsa.
“Kejahatan narkotika adalah kejahatan luar biasa yang bersifat lintas negara. Upaya penanganannya harus dilakukan secara menyeluruh demi menyelamatkan generasi mendatang,” ujarnya.
Ia juga menggarisbawahi peran penting peserta workshop sebagai agen perubahan yang diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dan menciptakan lingkungan kerja yang bebas narkoba. Pemerintah daerah Sultra telah menunjukkan komitmen melalui Perda Nomor 7 Tahun 2019 tentang Fasilitasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkotika.
Workshop ini bertujuan membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan untuk berperan sebagai penyuluh, pendamping, dan fasilitator dalam mengampanyekan bahaya narkoba. Setelah pembukaan resmi, acara dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Collaborative Governance dalam Pencegahan dan Pemberantasan Narkoba di Sulawesi Tenggara.”
FGD menghadirkan empat narasumber dengan materi yang komprehensif:
1. Brigjen Pol. Christ Reinhard Pusung, S.I.K., M.Han., M.H. (Kepala BNNP Sultra) membahas tantangan pencegahan narkoba yang memerlukan kolaborasi lintas sektor. Ia menyoroti pentingnya metode yang inovatif dalam memberantas narkoba di Sultra.
2. Prof. Dr. H. Mansyur Achmad, M.Si (Ketua Program Studi Doktor Pascasarjana IPDN) menyampaikan perlunya optimalisasi pencegahan dan penegakan hukum terhadap narkoba. Ia juga menyoroti pentingnya kontribusi akademisi dalam penelitian berbasis solusi.
3. Dr. Ir. Ika Sartika, M.T. (Wakil Direktur Pascasarjana IPDN) menekankan peran aktor non-pemerintah, seperti LSM, komunitas lokal, media, dan sektor swasta, dalam mendukung upaya pencegahan narkoba.
4. Dr. Andi Fitri Rahmadany, S.IP., M.Tr.IP. (Sekretaris Program Studi Doktor Pascasarjana IPDN) memaparkan pentingnya kepemimpinan digital dalam menciptakan kolaborasi lintas sektor yang efektif. Pendekatan inovatif dan responsif diperlukan untuk menghadapi tantangan era disrupsi.
Melalui diskusi intensif, para narasumber menyimpulkan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, swasta, media, dan masyarakat untuk mewujudkan lingkungan bebas narkoba di Sulawesi Tenggara.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat langkah-langkah pemberantasan narkoba, demi menciptakan Sulawesi Tenggara yang bersih dan bebas dari penyalahgunaan narkotika.