Kendari, sibernas.id – Tim Penggerak PKK Kota Kendari menyatakan komitmennya untuk bersama-sama Pemerintah Kota Kendari ikut terlibat secara aktif dalam pencegahan dan penanggulangan Stunting di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal itu diungkapkan langsung Pj Ketua TP PKK Kota Kendari Ira Willis Kusumadoty saat diwawancarai dalam acara Lomba Balita Sehat yang diselenggarakan oleh Dinas Dalduk dan KB Kota Kendari, di Aula Teporombua Balai Kota Kendari, Selasa (30/4/2024).
Ia mengatakan, saat ini jumlah kader PKK di Kota Kendari sebanyak 250 orang. Kader PKK di Kota Kendari siap hadir untuk membantu menjawab tantangan pembangunan khususnya dalam rangka mencegah dan menurunkan stunting melalui 10 Program pokok PKK. Adapun 10 program pokok PKK Kota Kendari ialah Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Gotong Royong, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana Rumah, Pendidikan dan Keterampilan, Kesehatan, Pengembangan Kehidupan Berkoporasi, Kelestarian Hidup, dan Perencanaan Sehat.
“Untuk itu, saya mengajak kader PKK Kota Kendari, mari bersama-sama Pemerintah Kota menurunkan Stunting. Saya percaya, PKK sebagai ujung tombak pembangunan menjadi mitra yang baik secara berjenjang dan berkesinambungan yang dapat mensejahterakan keluarga dan masyarakat utamanya dalam penanganan Stunting,” imbuhnya.
Perannya PKK disini khususnya yang ada di kelurahan untuk melihat warganya yang sedang hamil dan mengajak untuk mengecek kondisi kandungannya, karena untuk mendeteksi stunting bukan dilihat dari pas bayi baru lahir tetapi dilihat pada saat masa kandungan 0 sampai 9 bulan.
Menurutnya, faktor penyebab terjadinya stunting diantaranya kekurangan gizi yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita, kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan.
“Peran PKK juga di sini sangat penting untuk mengetahui faktor kekurangan gizi yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita, disini saya harapkan untuk seluruh ibu-ibu ketua tim penggerak PKK Kecamatan, maupun kelurahan untuk aktif turun ke Posyandu untuk melihat masyarakat ibu-ibu yang hamil, ibu-ibu yang sudah melahirkan dan menyusui,” harapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Kendari melalui Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Muhammad Yusup menyatakan komitmennya untuk menangani stunting dengan pendekatan holistik.
Dimana, hingga saat ini stunting Kota Kendari mengalami penurunan sebesar 19,5 persen, sebelumnya pada angka 24 persen di tahun 2021, ini menunjukkan Kota Kendari dapat menurunkan angka stunting sebesar 4,5 persen.
“Olehnya itu saya meminta kepada seluruh OPD lingkup pemerintah kota, camat, lurah untuk bersama-sama dalam melaksanakan program kegiatan yang betul-betul kena sasaran,” ajaknya.
“Saya juga menyampaikan kepada seluruh camat dan lurah harus mengetahui warganya yang tergolong keluarga resiko stunting agar memudahkan dalam melakukan intervensi. dan yang tidak kalah pentingnya yaitu pelayanan di puskesmas, posyandu harus lebih ditingkatkan lagi pelayanannya,” tambahnya.
Pemerintah Kota Kendari juga saat ini, tengah mengupayakan agar berdasarkan hasil pemantauan Standar Kesehatan Indonesia (SKI) Kota Kendari dapat menurunkan angka stunting mampu mencapai hingga 17 persen di tahun 2023, hal ini guna mendukung target pemerintah untuk menurunkan angka stunting sesuai dengan target nasional sebesar 14 persen.
Secara Terpisah, Kepala Dinas Dalduk dan KB Kota Kendari Andi Dadjeng, mengatakan salah satu upaya untuk penanganan stunting di daerah itu adalah melibatkan seluruh elemen masarakat, baik itu pejabat pemkot, pihak swasta untuk tergabung dalam program orang tua asus stunting.(adv)