Muh. Saleh Harap Dai dan Daiyah Dukung Implementasi Asta Protas Kemenag Berdampak di Sultra

  • Bagikan

Raha, sibernas.id – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra). H. Muhamad Saleh memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan Pembinaan Dai-Daiyah Tingkat Kabupaten Muna, yang berlangsung di Aula Balai Nikah KUA Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna. Minggu, 11/5/2025.

Turut hadir, Plt. Kepala Kantor Kemenag Kab. Muna beserta Pejabat Pengawas, Kepala KUA serta Penyuluh Agama Islam se Kabupaten Muna.

Kakanwil Kemenag Sultra Muhamad Saleh mengatakan, Pembinaan Dai dan Daiyah Tingkat Kabupaten adalah momen penting dan strategis dalam penguatan peran dakwah Islam di tengah masyarakat yang terus berkembang.

“Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi atas terselenggaranya kegiatan ini. Peran Dai dan Daiyah sangat sentral dalam membina umat, menyebarkan nilai-nilai Islam yang moderat, serta menjadi agen pencerahan di tengah masyarakat,” ungkapnya.

Menurut Saleh, di era digital yang penuh dinamika, Dai dan Daiyah dituntut untuk tidak hanya memahami teks, tetapi juga konteks. Dakwah harus menyentuh hati, relevan dengan persoalan umat dan hadir sebagai solusi.

Saleh berharap, melalui pembinaan tersebut para Dai dan Daiyah semakin siap secara keilmuan, mental dan metode dalam menyampaikan ajaran Islam yang sejuk, toleran dan penuh kasih sayang.

“Kita harus menjadi garda terdepan dalam menjaga ukhuwah, menangkal paham-paham ekstrem dan merawat harmoni sosial,” tegasnya.

Saleh menambahkan, Kementerian Agama terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas SDM Dai dan Daiyah melalui pelatihan, pembinaan dan pemberdayaan. Namun tentu semua itu membutuhkan sinergi dan partisipasi aktif dari para tokoh agama, ormas Islam dan seluruh elemen masyarakat.

Saleh menekankan, agar Dai dan Daiyah senantiasa mampu mendukung implementasi delapan Program Prioritas yang dikenal dengan Asta Protas Kemenag Berdampak, yang dicanangkan oleh Menteri Agama RI, H. Nasaruddin Umar.

“Kita sebagai jajaran Kemenag memiliki kewajiban untuk melaksanakan dan menyukseskan program tersebut. Hal ini dilakukan juga dalam rangka mendukung dan menopang program pemerintahan Prabowo – Gibran,” ujarnya.

Program pertama, kata Saleh, yakni bagaimana meningkatkan Kerukunan umat dan cinta kemanusiaan. Program ini berfokus pada bagaimana meningkatkan kualitas kerukunan, terutama melalui dakwah yang membawa kedamaian.

“Indonesia menjadikan agama sebagai jiwa dan ruh bangsa. Kerukunan bukan hanya sekedar didiskusikan dalam forum-forum, tetapi bagaimana mengaplikasikannya,” imbuhnya.

Kedua, penguatan ekoteologi bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dalam upaya melestarikan lingkungan. Salah satunya melalui upaya pelestarian lingkungan dengan berpartisipasi dalam penanaman sejuta Pohon Matoa yang telah dilakukan beberapa waktu lalu.

Dirinya menyebut, program prioritas lain yang perlu didukung adalah Layanan Keagamaan Berdampak; Pendidikan Unggul, Ramah dan Terintegrasi; Pesantren Berdaya, Pemberdayaan Ekonomi Umat; Sukses Penyelenggaraan Haji; dan Digitalisasi Tata Kelola.

“Semoga kegiatan ini membawa manfaat yang besar bagi umat dan menjadi bagian dari ikhtiar kita dalam membumikan dakwah Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” tandasnya.

  • Bagikan