Kendari, Sibernas.id – Perhelatan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) II Sulawesi Tenggara (Sultra) sempat mengalami ‘mati suri’, pertandingan olahraga antar pelajar itu terakhir kali dihelat oleh Provinsi Sultra pada 23 tahun silam.
Setelah Popda I pada 23 tahun silam itu, Popda II tak pernah lagi digelar, hingga ‘dihidupkan’ kembali pada awal Tahun 2021 ini.
Meski di tengah pandemi COVID-19, Popda II Sultra 2021 sukses digelar dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Kegiatan tersebut dimulai sejak 23 Maret 2021 dan berakhir pada 27 Maret 2021 yang mempertandingkan 6 cabang olahraga.
Tak tanggung-tanggung, kegiatan itu dihadiri langsung oleh Deputi III Bidang Pembudayaan Olahraga, Kemenpora RI, Raden Isnanta.
Raden langsung mengapresiasi upaya Pemprov Sultra melalui Dispora dalam mensukseskan kegiatan tersebut.
Dalam sambutanya juga, Raden menyinggung soal Popda di Sultra yang terakhir digelar 23 silam, setelah itu tak pernah lagi dilaksanakan.
Dengan tegas, Raden pun berharap seluruh daerah bisa menjadikan Popda II Sultra ini sebagai contoh untuk menggelar kegiatan yang sama.
“Luar biasa ini. Lebih dari 23 tahun Popda ini tidak berjalan. Sekarang, dengan kepemimpinan dan kolaborasi antar semua OPD kegiatan ini bisa berjalan dengan baik,” kata Raden.
Gubernur Sultra, Ali Mazi turut mengapresiasi apa yang dilakukan Dispora Sultra yang berhasil menggelar kegiatan tersebut.
Dia mengatakan bahwa Popda merupakan kegiatan olahraga yang dapat mengembangkan potensi dan bakat para atlet, khususnya bagi pelajar di Sultra.
“Dari kegiatan ini diharapkan bisa melahirkan atlet-atlet muda berbakat yang nantinya dapat membawa nama harum Sultra di kancah nasional bahkan internasional,” kata Ali Mazi.
Ketua KONI Sultra, Agista Ariyani, berharap pada kegiatan Popda ini akan muncul bibit-bibit atau atlet yang berprestasi untuk mewakili ditingkat daerah ataupun tingkat nasional.
“Kita mengadakan Popda ini untuk mencari bibit atlet yang berprestasi, dan kita berharap ini setiap tahun bisa dilaksanakan sebelum pelaksanaan Popnas. Jadi harus ada seleksi daerah,” katanya.
Untuk itu, dia meminta dukungan kepada pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat, kementerian olahraga agar dapat meninjau dan memberikan dukungan berupa fasilitas olahraga yang ada di Sultra.
Pihaknya akan mempersiapkan secara matang agar pelaksanaan Popda kedepan dapat terlaksanakan seluruh cabang olahraga.
Plt Kadispora Sultra, Yusmin, membenarkan bahwa Popda terakhir digelar 23 silam, dan baru digelar tahun ini.
“Sampai kapan harus menunggu, kita harus sudah bergerak menghidupkan kembali olahraga di Sultra seperti perintah Bapak Gubernur kepada Dispora. Kita awali dengan Popda II,” katanya.
Selain itu, Popda II ini juga sebagai persiapan awal untuk menatap Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2021 yang akan direncanakan dihelat pada Agustus 2021 mendatang.
Ke depan, Yusmin mengaku bakal menggelar kegiatan pertandingan olahraga di Bumi Anoa untuk menumbuhkan semangat masyarakat dalam memasyarakatkan olahraga dan keolahragaan masyarakat.
“Kalau bisa, kita upayakan setiap 3 bulan kita gelar pertandingan olahraga. Tetapi cukup satu cabor saja, dan kita hilir daerah-daerah kabupaten kota yang menjadi tuan rumah,” katanya
Bank Sulawesi Tenggara (Bank Sultra) merupakan BUMD yang turut berkontribusi besar terhadapnsuksesnya kegiatan itu dengan cara memberikan bonus dengan total Rp64 juta kepada atlet yang mendapat juara dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) II Sultra 2021.
Direktur Utama Bank Sultra, Abdul Latif menjelaskan, bonus berupa uang pembinaan itu adalah bagian dari penyaluran CSR Bank Sultra bidang pendidikan.
“Jadi ini adalah bagian dari penyaluran CSR Bank Sultra bidang pendidikan. Kita juga sedang berupaya agar bagaimana caranya mendorong kader kader pelajar di Sultra berprestasi,” kata Abdul Latief saat menyerahkan langsung bonus tersebut dalam acara penutupan Popda II Sultra 2021 di Tugu MTQ Kendari, Sabtu (27/3).