Jakarta, Kemendukbangga/BKKBN, sibernas.i –Jangan lupa zakat! Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Dr. Wihaji, S.Ag, M.Pd ikut membayar zakat bersama Presiden RI, Wakil Presiden RI dan jajaran Kabinet Merah Putih di Istana Negara melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Kamis (27/03/2025).
Presiden RI Prabowo Subianto mengatakan bahwa dengan membayar zakat juga salah satu upaya mengentaskan kemiskinan dan pemerataan kesejahteraan masyarakat.
“Berzakat adalah cerminan dari sikap gotong royong, zakat dan upaya mengurangi ketimpangan sosial zakat adalah manifestasi dari keadilan sosial dan pemerataan kesejahteraan,” ujar Presiden.
Hal ini sejalan dengan Asta Cita ke-6 Presiden dan Wakil Presiden RI, membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
Dengan berzakat, berinfak, dan bersedekah dapat menyempurnakan ibadah di bulan suci Ramadan dan memperdalam rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan, tambahnya.
Peran Baznas sangat penting dalam mendukung pemerintah menciptakan kesejahteraan di masyarakat. Kemendukbangga/BKKBN sendiri juga telah bekerjasama dengan BAZNAS untuk penyaluran zakat dalam rangka pengentasan stunting secara komprehensif.
Menteri Wihaji mengajak masyarakat untuk segera menunaikan zakat. Penyaluran zakat salah satunya berfokus membantu Keluarga Risiko Stunting (KRS) sebagai upaya pencegahan sejak dini melalui program Kemendukbangga/BKKBN yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING).
Program GENTING ditujukan untuk Satu Juta Anak Indonesia yang berisiko stunting, dan BAZNAS menjadi salah satu mitra strategisnya.
Sementara itu pada kesempatan yang sama, Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA menyampaikan bahwa pengaruh dari zakat Istana rata-rata setiap tahun naik 30 hingga 40 persen se-Indonesia. Bahkan di Papua terdapat 1 daerah yang naiknya hingga 60 persen, urainya.
Penulis : RFS
Editor : AA
Rilis : Kamis, 27 Maret 2025