Pj Wali Kota Kendari Minta Maksimalkan Gerakan Orang Tua Asuh Atasi Stunting

  • Bagikan
Pj Wali Kota Kendari, Muh Yusup saat mengunjungi warga beberapa waktu lalu beresiko stunting di Kendari Barat

Kendari, Sibernas.id – Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhammad Yusup, mengatakan pihaknya memaksimalkan gerakan orang tua asuh atasi stunting guna mewujudkan Kendari bebas zero stunting.

Muhammad Yusup mengatakan, melalui program pemerintah menjadi orang tua asuh bagi yang terkena stunting ini bisa menurunkan angka stunting di Kota Kendari.

“Alhamdulillah kita sudah melakukan intervensi, intervensi ini berupa pemberian makanan yang bergizi buat anak-anak, ibu hamil dan perbaikan lingkungannya,” ujar Pj Wali Kota Kendari, di Kendari, Senin (18/3/24).

Selain itu, dia juga mengharapkan, kepada dinas terkait agar bisa melakukan pengawasan langsung terkait pengecekan terhadap penanganan anak-anak yang terkena stunting dan ibu hamil.

Pj Wali kota Kendari saat sambangi penderita stunting

“Kita harapkan dinas terkait bisa melakukan pengecekan secara langsung itu seminggu sekali terkait perkembangan dari anak-anak yang terkena stunting maupun ibu hamil,” harapnya.

Disebutkan, data dari dinas terkait pada tahun 2023 total yang ditangani Pemerintah Kota Kendari sebanyak 212 yang terdiri dari 107 Ibu Hamil (Bumil) Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan 105 Baduta Stunting.

“Dari 107 Bumil KEK syukur Alhamdulillah semuanya sudah melahirkan dan bayi nya dalam keadaan normal dan untuk Baduta Stunting dari 105 itu 60 sudah normal dan 45 masih tetap di dampingi,” ujarnya.

Selain itu kata Muhammad Yusup, di tahun 2024 ini melalui Dinas Kesehatan sudah menyiapkan sebanyak 103 Baduta Stunting dan 73 Bumil KEK.

Muhammad Yusup juga menekankan, agar edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat terus digalakkan khususnya pada pemahaman mengenai pentingnya makanan bergizi untuk Balita, ibu hamil dan calon pengantin. Sebab kasus stunting atau gagal tumbuh ini berkaitan erat dengan pola konsumsi masyarakat.

Pj Wali Kota Kendari bersama pimpinan OPD terkait saat mengunjungi keluarga beresiko stunting di Kendari Barat

“Dalam melayani keluarga stunting prioritaskan pelayanan kepada baduta, balita serta ibu hamil, karena pemantauan kesehatan di 1000 hari pertama kehidupan, itulah yang sangat penting,” katanya.

Terkait gerakan orang tua asuh atasi stunting tersebut,Pj Wali Kota Kendari yang juga merupakan salah satu orang tua asuh tersebut sudah turun langsung ke lapangan untuk m,emberikan makanan tambahan atau asupan gisi kepada kepada keluarga yang memiliki anak beresiko stunting yang ada di Kelurahan Punggaloba, kecamatan Kendari Barat.

Dikatakan, meski berbagai intervensi gizi spesifik di bidang kesehatan telah banyak dilakukan, namun belum mampu menurunkan jumlah balita stunting dan Prevalensi Stunting di Kota Kendari khususnya di beberapa kecamatan di Kota Kendari.

“Oleh karena itu  perlu peningkatan Konvergensi dan komitmen lintas sektor dan lintas program dalam melaksanakan intervensi gizi baik spesifik maupun sensitif  dalam upaya  penanganan stunting di Kota Kendari,” katanya.

Ia menambnahkan, khususnya upaya pencegahan yang dimulai dari kelompok beresiko seperti remaja puteri, peran Dinas Pendidikan,  Pemuda dan Olahraga sangat diperlukan dengan optimalisasi pelaksanaan Aksi Bergizi di Sekolah melalui kegiatan minum Tablet Tambah Darah bersama secara rutin, yang dimulai dengan pelaksanaan aktivitas fisik, sarapan sehat bersama dan Edukasi.

Kemudian Sinergitas dengan Kementerian Agama dalam hal pencatatan dan bimbingan perkawinan bagi Calon Pengantin dan pelayanan kesehatan secara terintegrasi sehingga diharapkan tidak ada lagi Calon Pengantin yang masuk kategori Belum Siap Nikah.

Termasuk Peran semua lintas sektor dan program, semua organisasi profesi, Pemerintah Kecamatan, Kelurahan dan masyarakat umumnya perlu dimaksimalkan dalam mendukung gerakan pencegahan dan penurunan stunting di Kota Kendari.

Sementara itu, Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kendari, menyebutkan bahwa berdasarkan hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 prevalensi stunting Kota Kendari sebesar 24 % dan turun menjadi 19,5% di tahun 2022.(Adv)

  • Bagikan