Konawe Utara, sibernas.id – Perwakilan BKKBN provinsi Sulawesi Tenggara melaksanakan Kegiatan Orientasi KKA Tingkat Kabupaten Konawe Utara yang diikuti oleh Kader BKB, keluarga Yang memiliki Baduta yang berjumlah 60 orang yang berlangsung di Aula Graha Kencana Konasara Kabupaten Konawe Utara, Jumat (22/3/2024).
Kegiatan Orientasi Penggunaan KKA di kelompok BKB Tingkat Kabupaten Konawe Utara ini tujuan utamanya adalah untuk menurunkan angka prevalensi Stunting terlebih di masa 1000 HPK terutama di Kabupaten Konawe Utara.
Dalam sambutannya Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sultra Drs. Asmar, M.Si menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kepala Dinas OPD KB Kabupaten Konawe Utara yang sangat antusias terkait pelaksanaan kegiatan ini, yang meskipun dalam kondisi kurang Fit, beliau masih mengusahakan untuk hadir pada kesempatan ini, hal ini menandakan komitmen yang sangat besar dalam melaksanakan kegiatan ini.
Asmar juga mengucapkan kepada para guru pendamping bagi PIK Remaja yang berkesempatan hadir pada kegiatan ini dalam mendampingi PIK Remaja yang juga hadir dalam kegiatan Edukasi Gizi dan Anemia pada kegiatan BKR.
“Kegiatan Orientasi Penggunaan KKA di Kabupaten Konawe Utara merupakan langkah awal kita untuk dapat memantau perkembangan anak sejak dari usia dini,, yang mana dengan menggunakan KKA, kita bisa mengetahui perkembangan balita sejak awal apakah terindikasi Stunting atau tidak dengan memantau perkembangannya melalui KKA,” ujar Asmar.
Ia menambahkan usia dini merupakan periode emas (golden age) Sekaligus masa kritis yang keberhasilannya sangat menentukan kualitas anak pada masa dewasanya, kebutuhan tumbuh kembang anak yang mencakup stimulasi gizi dan kesehatan.
“Kartu Kembang Anak (KKA) berisikan petunjuk-petunjuk sederhana bagi orang tua atau pengasuh dalam menuntun anak untuk memaksimalkan potensi perkembangan anak dengan memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usianya,”kata Asmar.
Asmar juga menyampaikan KKA dapat digunakan untuk memantau perkembangan anak secara bertahap setiap bulan mulai dari 0 sampai 72 bulan (6 tahun).
“Pendampingan Pada Masa 1000 Hari Pertama Kehidupan menjadi hal yang paling utama untuk mengetahui Kondisi perkembangan Anak apakah bisa terindikasi Stunting atau tidak dengan menggunakan KKA ini,”ungkapnya.
“KKA juga bisa menjadi alat deteksi dini adanya penyimpangan atau gangguan perkembangan anak yang meliputi 7 aspek perkembangan yakni Motorik Kasar, motorik halus, komunikasi pasif, komunikasi aktif, kecerdasan, tingkah laku sosial dan menolong diri sendiri,”tambah dia.
Turut Hadir pada acara ini, kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Konawe Utara Saifullah, S.Pd, M.Si, yang hadir pada kegiatan ini menyampaikan apresiasi Kepada Perwakilan BKKBN Sultra l terkait Orientasi yang turut menyasar kabupaten konawe Utara ini.