Percepat Penurunan Stunting, Pemkot Kendari Bangun Kolaborasi Seluruh Elemen Masyarakat

  • Bagikan
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu saat memberikan bantuan pangan kepada keluarga pemilik balita beresiko stunting

Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan KB membangun kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat guna mempercepat penanganan kasus stunting di ibu kota provinsi Sultra tersebut.

“Untuk menekan stunting, maka penting membangun sinergi kolaborasi dan akselerasi bersama masyarakat, swasta, organisasi non pemerintah, dunia usaha, akademisi, media, serta pihak lainnya,” kata Kepala Dinas Dalduk dan KB Kota Kendari, Jahudding, di Kendari, Jumat (21/7/23).

Karena kata Jahudding, tanpa adanya komitmen dan sinergi yang kuat dan cepat untuk menyelamatkan generasi bangsa dari ancaman stunting, maka gerakan ini pastinya sia-sia dan dapat dipastikan kegiatan kita hanya sebatas seremonial belaka.

Dijelaskan, pelibatan pihak swasta ini dalam rangka penanganan stunting dengan pola orang tua asuh untuk membantu masalah gizi buruk dan gizi kurang kepada bayi resiko stunting.

Kadis Dalduk dan KB Kota Kendari, Jahuddin

Jahudding mengaku langkah penanganan dengan orang tua asuh ini diyakininya akan membantu penanganan yang sudah dilakukan pemerintah mulai dari pusat, provinsi dan juga kabupaten/kota.

“Pemerintah Kota Kendari telah berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 24 pesen di tahun 2021 menjadi 19,5 persen di Tahun 2022. Pencapaian yang cukup signifikan ini, menempatkan Kota Kendari sebagai salah satu dari tiga kota percontohan penanganan stunting di Indonesia,” katanya.

Jahudding menargetkan, dengan dukungan dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat atau stakeholder maka pada tahun 2024 nantinya prevalensi angka stunting di Kota Kendari bisa turun menjadi 14 persen.

Giat Rembuk stunting yang dilakukan Pemkot Kendari dengan pelibatan seluruh elemen masyarakat

“Target nasional penurunan prevalensi stunting sebesar 14 perseb di tahun 2024 yang juga menjadi target pemerintah Kota Kendari angka ini cukup tinggi namun sangat realistis jika dikerjakan secara kolaboratif,” katanya.

Penjabat Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, mengatakan beberapa strategis yang dilakukan jajaraannya dalam upaya menekan angka prevalensi stunting sehingga angka stunting bisa menjadi yang terendah di Sultra.

“Beberapa upaya telah dilakukan guna menekan angka stunting tersebut termasuk melakukan audit stunting, sehingga kita sukses menurunkan angka stunting dan ditunjuk menjadi percontohan penanganan stunting di Indonesia,” kata Asmawa Tosepu.

Menurut Asmawa, hasil penanganan penurunan angka Stunting yang ada di Kota Kendari, awal tahun 2022 angka Stunting di kota Kendari berada di 24 persen atau terendah kedua di Sultra.

“Dan Alhamdulillah memasuki tahun 2023 terjadi penurunan angka stunting kurang lebih sebesar 4,5 persen dan saat ini berada di angka 19,5 persen atau terendah di Sultra,” kata Asmawa.(ADV)

  • Bagikan