Kendari, Sibernas.id – Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (Perkemi) Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-59 Perkemi bertempat di Kawasan Tugu Religi Kota Kendari, Minggu Sore (2/2/25).
Walau prosesi pelaksanaan HUT tersebut tidak mewah, namun memiliki arti dan nilai besar dalam upaya menggelorakan semangat bagi keluarga besar Shorinji Kempo di Sultra untuk mengembangkan dan membumikan olahraga seni beladiri dari negeri terbit matahari tersebut.
Seperti biasa, pada prosesi pelaksanaan HUT semua kenshi yang hadir dari berbagai dojo di Sultra berbaris, lalu dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, menyanyikan Hymne Perkemi, sambutan Wakil ketua I Perkemi, Doa, dan diakhiri pemotongan kue ulang tahun (bukan Pemotongan tumpeng) kemudian dilanjutkan dengan latihan gabungan (latgab).
Pelaksanaannya terlihat biasa, tetapi semangatnya luar biasa dalam upaya merepleksi perjalanan Shorinji Kempo di Sultra dan memproyeksi pengembangan Shorinji Kempo di bumi anoa.
Sekum Perkemi Sultra, Sayidina Suparhadi, mengaku puas dengan pelaksanaan kegiatan ini, karena hanya dipersiapkan kurang lebih dua hari, tetapi bisa dihadiri kenshi dari beberapa dojo di Kota Kendari, bahkan hadir pula ketua Perkemi Kolaka Timur Haris Silondae, Ketua Perkemi Konawe David Hebber, Sekum Perkemi Kota Kendari Abdul Salam, dan Pengurus Perkemi Sultra serta para pelatih Dojo di Kota Kendari, bahkan para kenshi dari Konawe Selatan juga ikut membersamai kegiatan ini.
“Semoga pelaksanaan HUT Perkemi pada tahun-tahun mendatang bisa kita meriahkan, tentuya dengan persiapan yang lebih matang. Walau tergolong sederhana, tetapi inilah bentuk dukungan kita terhadap peringatan HUT Perkemi. Dari Bumi Anoa Sultra kita bisa persembahkan untuk PB Perkemi,” begitu kata Sayidina Suparhadi.
Sementara itu, Wais Meronda, yang mewakili Ketua Perkemi Sultra, Yudhiyanto Mahardika, mengatakan bahwa Shorinji Kempo adalah salah satu olahraga unggulan di Sultra yang kerap mempersembahkan medali pada ajang-ajang nasional. Karna itu, ia menitipkan pesan kepada seluruh kenshi agar senantiasa berlatih dan mengembangkan diri menjadi atlet-atlet yang bisa membawa nama harum daerah Sultra.
Selanjutnya, Sekum Perkemi Kota Kendari, Abdul Salam, dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa Perkemi Kendari akan menghadapi beberapa kegiatan ke depan, salah satunya adalah kegiatan RUC di Makassar, juga akan melaksanakan kegiatan kejuaraan Walikota Cup yang tentunya bisa diikuti oleh kenshi se Sultra.
“Dan tentunya kegiatan rutin kita juga adalah melaksanakan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) sesuai dengan jadwal atau bila waktu latihan sudah memenuhi syarat,” katanya menutup.
Di Shorinji Kempo, ada filosofi menyatakan kekuatan tanpa kasih sayang itu kezaliman, begitu sebaliknya kasih sayang tanpa kekuatan adalah kelemahan. Semakin berisi ilmu maka seharusnya semakin merendahkan sikap, sehingga harus kuasai dirimu sebelum menguasai emosimu, mampu menguasai diri kita cerminan siapa kita.
59 tahun yang lalu Perkemi resmi berdiri pada 2 Februari 1966 di Indonesia, olahraga bela diri ini dibawa oleh pelajar mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu di Jepang seperti, Indra Kartasasmita, Ginanjar Kartasasmita kemudian mendirikan organisasi Perkemi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kepengurusan provinsi Perkemi Sultra Resmi terbentuk pada 1983, tetapi sebelumnya itu, olahraga ini mulai diperkenalkan kepada pemuda di sultra pada 1977.
Dilansir dari ANTARA, Ketua Umum Pengurus Besar Persaudaraan Shorinji Kempo Indonesia (PB Perkemi) Laksamana Madya TNI (Purn.) Agus Setiadji, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berupaya agar kempo kembali dipertandingkan di ajang SEA Games setelah sempat absen.
“Saat ini WSKO (World Shorinji Kempo Organization) sedang berupaya untuk masuk dalam organisasi TAFISA (The Association For International Sport for All), bagian dari IOC (International Olympic Committee), supaya bisa di internasionalisasi Shorinji Kempo,” ujar Agus Setiadji di Pusdiklat Shorinji Kempo Pondok Gede, Bekasi, Minggu (2/2/2025).
Shorinji Kempo yang dulunya dianggap sebagai olahraga budaya telah berkembang menjadi olahraga profesional, sehingga induk organisasinya harus berafiliasi dengan IOC atau organisasi turunannya.
“Apabila dari pihak tuan rumah nanti, misalkan Thailand, Indonesia, atau negara lain yang mau memasukkan Shorinji Kempo sebagai cabang olahraga, Alhamdulillah kita bisa dapat prestasi lebih banyak lagi,” tambahnya.
Diketahui, Kempo terakhir kali dipertandingkan di SEA Games pada 2013 di Myanmar. Pada SEA Games 2011 di Indonesia, kempo menjadi salah satu cabang yang dipertandingkan dengan hasil gemilang yakni meraih juara umum dengan koleksi delapan medali emas, tujuh perak, dan satu perunggu.
Namun, kempo tidak lagi masuk dalam daftar cabang olahraga pada SEA Games selanjutnya termasuk di SEA Games edisi 2025 di Thailand. Kempo baru bisa didaftarkan untuk SEA Games di masa depan.
Meski begitu, PB Perkemi tetap mengupayakan agar dapat mengirim kenshi-kenshi terbaik Indonesia untuk melatih para kenshi di lingkungan Asia Tenggara. Upaya ini dilakukan mengingat dominasi atlet kempo Indonesia di kawasan Asia Tenggara yang menjadi pertimbangan olahraga tersebut tidak dipertandingkan di SEA Games.
Untuk memperluas pengaruh dan meningkatkan kompetisi, PB Perkemi juga aktif melakukan kunjungan ke negara-negara tetangga seperti Malaysia, Timor Leste, Kamboja, dan selanjutnya Brunei, Filipina, dan lain-lain.
Pada 2021, PB Perkemi juga sempat meminta dukungan pemerintah untuk bisa mengikuti SEA Games 2023 di Kamboja. Namun, kempo belum berhasil masuk dalam daftar cabang olahraga yang dipertandingkan.
SERBA SERBI HUT KE-59 PERKEMI DI KENDARI SULTRA