Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana (Disdalduk dan KB) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Kendari Tahun 2024, berlangsung disalah satu Hotel di Kota Kendari, Selasa (5/11/2024).
Kegiatan tersebut dibuka langsung Pelaksana harian (Plh) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Jahudding yang juga sebagai Asisten II Setda Kota Kendari. Turut hadir Kepala Disdalduk dan KB Kota Kendari Andi Dadjeng, para Kepala OPD Lingkup Pemkot Kendari, Ketua TP PKK Kota Kendari, Camat, Lurah, Kepala Puskesmas, Kepala UPTD KB se-Kota Kendari, TPK dan para undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Plh Sekda Kota Kendari Jahudding mengatakan, penurunan stunting adalah agenda prioritas nasional yang memerlukan sinergi dan kolaborasi dari seluruh pihak, termasuk Pemerintah Daerah, Organisasi Masyarakat, Tenaga Kesehatan, hingga masyarakat itu sendiri.
Lanjutnya, Stunting bukan hanya tentang keterlambatan pertumbuhan fisik, tetapi juga menyangkut perkembangan kognitif anak dan berdampak pada kualitas sumber daya manusia di masa depan. Oleh karena itu, pertemuan hari ini sangat penting untuk memperkuat koordinasi serta mengupayakan langkah-langkah nyata dalam menangani permasalahan ini.
“Sebagai Tim Percepatan Penurunan Stunting, kita memegang peranan penting dalam mendukung visi pemerintah dalam mencapai target penurunan prevalensi stunting di Tahun 2024,” ujarnya.
Hal ini, tambah dia, tentu tidak mudah untuk kita lakukan, mengingat kompleksitas masalah dan berbagai faktor yang mempengaruhinya, mulai dari pola asuh, sanitasi, ketahanan pangan, hingga akses layanan kesehatan yang berkualitas.
Sebagai langkah strategis, kita perlu memastikan bahwa upaya kita mencakup beberapa aspek penting di antaranya.
Pertama, Pendataan dan intervensi tepat sasaran, dengan pendataan yang akurat kita dapat memastikan bahwa intervensi yang diberikan tepat sasaran, terutama bagi keluarga berisiko tinggi yng memiliki anak balita atau ibu hamil.
Kedua, Pemenuhan gizi yang memadai melalui berbagai program peningkatan ketahanan pangan, kita harus memastikan bahwa asupan gizi yang diberikan, terutama untuk ibu hamil dan balita sudah mencukupi standar kesehatan yang diperlukan.
Ketiga, Perbaikan sanitasi dan akses layanan sanitasi dan air bersih, kita perlu mendorong peningkatan fasilitas sanitasi di seluruh wilayah serta memastikan akses layanan kesehatan yang mudah bagi masyarakat, terutama di daerah pedesaan dan terpencil.
Keempat, edukasi dan pemberdayaan masyarakat perlu edukasi dan sosialisasi yng efektif mengenai pentingnya pola asuh, gizi, serta kegiatan kesehatan lingkungan yng mendukung pertumbuhan anak yang optimal. Dengan pemberdayaan masyarakat, kita akan lebih mudah dalam mengubah pola pikir dan perilaku masyarakat dalam mendukung pencegahan stunting.
“Keberhasilan program ini, sangat bergantung pada kerja sama dan komitmen kita semua Mari kita terus berupaya dengan semangat, ketulusan, dan tanggung jawab agar cita-cita besar untuk mencetak generasi sehat, cerdas, dan berkualitas dapat terwujud,”katanya.
“Saya berharap pertemuan hari ini menghasilkan kesepakatan-kesepakatan strategis yng dapat segera kita implementasi, Semoga dengan tekad yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, kita bisa mewujudkan penurunan stunting di Kota Kendari yang dapat akhirnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ada di Kota Kendari,”harapnya.