Pemkot Kendari Berdayakan Kampung KB Dalam Penanganan Stunting

  • Bagikan
Pj Wali Kota Kendari, saat laucnhing Kampung KB beberapa waktu lalu

Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kendari, terus menggalakkan penanganan stunting, salah satunya membentuk dan memberdayakan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).

Pj Wali Kota kendari, Asmawa Tosepu, di Kendari, Selasa (11/4/23), mengatakan tujuan pembentukan Kampung Keluarga Berkualitas dapat terwujud, melalui strategi dengan cara baru yang lebih progresif.

Menurut dia, salah satu masalah yang dihadapi dalam program Kampung KB adalah penurunan dan pencegahan kekerdilan yang sampai saat ini masih menjadi perhatian bersama dan penting untuk ditanggulangi karena berkaitan erat dengan kualitas hidup manusia dan SDM generasi berikutnya.

“Kekerdilan dapat terjadi dan berkaitan erat dengan pemenuhan gizi dan pola asuh. Oleh karena itu, upaya menumbuhkan wawasan masyarakat dalam peningkatan dan perbaikan pola asuh sangat diperlukan,” ujarnya.

Pj Wali Kota kendari, Asmawa Tosepu dalam suatu moment launching kampung KB

Ia menyampaikan salah satu kebijakan yang diambil dalam meningkatkan optimalisasi pengelolaan Kampung KB yaitu mengubah nama dari Kampung Keluarga Berencana menjadi Kampung Keluarga Berkualitas melalui Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia.

Perubahan yang dilakukan ini, dimaksudkan agar program Kampung Keluarga Berkualitas dapat menjadi tanggung jawab bersama tidak hanya menjadi tanggung jawab BKKBN atau organisasi perangkat daerah yang mengurusi keluarga berencana.

Dengan adanya program Kampung KB diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga dapat menurunkan angka kekerdilan.

Kepala Dinas Dalduk dan KB Kota Kendari, Jahuddin, menjelaskan, Kampung KB merupakan agenda prioritas nasional yang tercantum dalam Nawacita Presiden RI Joko Widodo untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari sisi kewilayahan dan pembinaan karakter keluarga, kampung KB di satuan wilayah.

Giat launching Kampung KB di Kendari

“Kampung KB merupakan salah satu program prioritas nasional sebagai upaya pemberdayaan dan penguatan institusi keluarga di tingkat desa dan kelurahan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dilakukan secara terintegrasi dan konvergen antar lintas sektor,” katanya.

Karena itu kata dia, maka pihaknya melakukan pemberdayaan Kampung KB untuk menjadi salah satu wadah atau sarana dalam upaya mempercepat penurunan kasus kekerdilan atau stunting di Kota Kendari.“Kami selaku Pemerintah Kota Kendari sangat mengapresiasi terhadap pelaksanaan program Kampung Keluarga Berkualitas yang bersinergi lintas sektoral dengan memberdayakan masyarakat sampai ke level RT/RW,” katanya.

Pj Wali Kota Kendari dan Kadis Dalduk KB kendari

Melalui pelaksanaan program ini diharapkan masyarakat dapat mengubah pola pikir bahwa gizi sangat diperlukan untuk pertumbuhan anak dan untuk memenuhi gizi tidak harus mahal, namun bisa memanfaatkan berbagai bahan pangan lokal yang dibutuhkan sehingga dapat mencegah kekerdilan.

“Menu makanan tidak harus mahal, namun yang diutuhkan adalah bergizi, unggul dan variatif sehingga anak tidak mudah bosan dengan makanan yang disiapkan di rumah. Selain itu kita bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kendari juga mendorong terwujudnya ketahanan pangan keluarga,” katanya.

Berdasarkan Data DInas Dalduk dan KB Kendari bahwa hingga saat ini sudah ada 33 Kampung KB, yang tersebar pada 11 kecamatan yang ada di Kendari.

Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu dalam moment launching Kampung KB di Kendari

Sementara itu, berdasarkan hasil SGGI yang telah disampaikan Menteri Kesehatan beberapa hari lalu, khusus Kota Kendari mengalami penurunan presentasi data stunting, yakni dari 24 persen tahun 2021 menjadi 19,5 persen tahun 2022.

Angka itu sekaligus menempatkan Kendari sebagai daerah dengan angka stunting terendah dari seluruh kabupaten kota di Sultra.(ADV)

  • Bagikan