Wakatobi, sibernas.id – Seolah tidak mau kalah dengan meriahnya peringatan Hari Keluarga Nasional (harganas) ke-31 yang tahun ini dilaksanakan di Kota Semarang, Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Wakatobi di Provinsi Sulawesi Tenggara juga memeriahkan hari keluarga-nya dengan sederetan program kegiatan, dan puncaknya adalah upacara hari keluarga tepat pada hari sabtu tangga 29 Juni 2024 atau hari yang sama dengan puncak peringatan harganas tingkat nasional di Semarang.
Beberapa kegiatan sebelumnya, yang mengiringi puncak perayaan hari keluarga di Wakatobi adalah Pelayanan KB Gratis Susur Laut pemukiman suku Bajo yang ada di Wakatobi. Tentu saja kegiatan pelayanan KB gratis ini sangat membantu pencapaian akseptor di kabupaten yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Buton tersebut.
Lalu ada kegiatan “KB Susur Laut Cegah stunting” dalam bentuk bersih-bersih sampah di laut dan pesisir sekitaran perumahan Suku Bajo. Kegiatan ini tentu juga merupakan wujud ikhtiar pencegahan stunting, karena salah satu penyebab stunting adalah hal sensitif seperti lingkungan yang kotor.
Ada juga kegiatan senam bersama seluruh keluarga besar Aparatur Sipil Negara, karyawan/karyawati BUMN dan Badan Usaha Daerah (BUD). Hadir dalam kegiatan tersebut sebanyak 407 keluarga.
Kegiatan “Gerakan kembali ke meja makan dan makan bersama keluarga”, juga menjadi salah satu kegiatan yang cukup memikat dan meriah.
Sampailah pada acara puncak peringatan hari keluarga nasional yang dilaksanakan di pelataran Marina Togo Mowondu, Kecamatan Wangiwangi pada Sabtu (29/6/2024).
Pada acara itu, Bupati Wakatobi Haliana mengajak seluruh keluarga yang ada di Wakatobi untuk kembali ke keluarga karena keluarga adalah sumber warisan nilai dan leluhur yang perlu terus dipertahankan.
“Saya menyambut baik pula kegiatan gerakan kembali ke meja makan dan makan bersama keluarga karena bernilai penting dan memiliki makna strategis, apalagi sasarannya adalah seluruh keluarga Aparatur Sipil Negara (ASN) karyawan/karyawati BUMN dan BUMD di lingkungan Pemkab Wakatobi, melalui penyediaan aneka ragam pangan dan peningkatan konsumsi pangan yang berbasis pada potensi sumber daya lokal,” ujar Haliana mengajak seluruh peserta yang hadir.
Haliana juga berharap, melalui momentum gerakan kembali meja makan dan makan bersama keluarga seluruh ASN karyawan/karyawati BUMN dan BUMD di lingkungan Pemkab Wakatobi menjadi upaya bersama untuk mengingatkan kembali keluarga-keluarga Indonesia khususnya keluarga di kabupaten Wakatobi, untuk meluangkan waktu dengan berkumpul dan berkomunikasi bersama antar anggota keluarga.
Menurutnya, momen makan bersama keluarga menjadi sarana untuk berdialog, berinteraksi dan berbagi kasih sayang demi memperkuat ketahanan keluarga. Dengan mengoptimalkan kembali ke meja makan dan makan bersama keluarga tentunya meja makan jadi ajang produk lokal yang efektif. Meja makan dan makan bersama keluarga tidak harus di restoran yang mahal tapi cukup di rumah masak sendiri produk sendiri.
“Bahwa untuk memenuhi kebutuhan gizi, vitamin dan karbohidrat pada tubuh, tidak harus mencari dan membeli makanan serta jajanan yang mahal. Namun, cukup dengan mengkonsumsi bahan pangan lokal yang beragam, bergizi, seimbang serta aman dan higienis. Mengingat pangan lokal juga berpotensi memiliki kandungan gizi dan karbohidrat yang cukup, dalam mendukung hidup sehat, aktif, produktif dan yang paling penting keluarga bebas stunting dengan pengelolaan menu sehat dapur sehat atasi stunting (dashat) seperti yang sudah diprogramkan BKKBN,” tuturnya.
Beliau bahkan berpesan kepada seluruh masyarakat dan seluruh instansi pemerintah maupun swasta.”Kami mengajak dan menghimbau agar kegiatan seremonial apapun senantiasa perlu menyajikan olahan pangan lokal sebagai menu utama. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk edukasi dan sosialisasi serta terciptanya peluang peningkatan ekonomi bagi para pelaku usaha pangan lokal kita khususnya petani dan nelayan,” paparnya.
Penulis: Mustakim