Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota Kendari, SUlawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) telah melaksanakan pelatihan Tata Kelola Bisnis, dan Pemasaran Destinasi Wisata Tahun 2023 yang diselenggarakan pada salah satu hotel di Kendari selama tiga hari Selasa-Kamis (25-27/7/23).
Terdapat 40 pemangku kepentingan pariwisata, diantaranya Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) atau pelaku wisata lainnya yang mengikuti kegiatan ini, dengan melibatkan beberapa pemateri yang ahli di bidangnya dalam pengelolaan dan pemasaran destinasi wisata.
Kegiatan ini merupakan agenda tahunan Disbudpar Kendari dalam upaya meningkatkan daya tarik wisata atau kunjungan wisata di Kota Kendari.
Para peserta difasilitasi untuk mengikuti sesi pelatihan yang mencakup tata kelola destinasi wisata, strategi pemasaran, manajemen bisnis, inovasi produk wisata, serta peningkatan kualitas layanan kepada para wisatawan.
Plt Kepala Disbudpar Kendari, Herman, mengaku pihaknya sangat peduli dan percaya dengan adanya kerjasama yang kuat dan baik dari berbagai pihak, karena dapat berdampak nyata terhadap pengembangan pariwisata dan ekonomi di Kota Kendari sehingga memberikan pengalaman terbaik kepada para wisatawan yang berkunjung.
“Pemerintah Kota Kendari sangat peduli dengan pengembangan pariwisata di kota lulo atau kota kalosara ini. Kami percaya bahwa pelatihan ini akan memberikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan oleh para pelaku pariwisata untuk mengelola destinasi wisata dengan lebih baik,” katanya.
Pelatihan tata kelola, bisnis, dan pemasaran destinasi wisata Kota Kendari tahun 2023 ini diharapkan akan mendorong pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan dan berdaya saing. Dukungan penuh dari Pemerintah Kota Kendari menunjukkan komitmen untuk membangun sektor pariwisata yang kuat dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal.
“Kota Kendari dengan keindahan alamnya yang memukau dan kekayaan budaya yang unik merupakan potensi wisata yang luar biasa, seperti wisata bahari pantai nambo, teluk Kendari, wisata budaya, wisata alam. Dengan adanya pelatihan dan pengembangan yang berkelanjutan, diharapkan pariwisata di daerah ini dapat menjadi motor penggerak ekonomi,” harap katanya.
Ia menambahkan, dengan adanya pelatihan tata kelola bisnis dan pemasaran seperti ini, mereka punya pengetahuan dan juga ilmu serta kompetensi tentang bagaimana tata cara mengelola destinasi wisata, yang nanti menimbulkan semacam bisnis benefit untuk daerah mereka, desa mereka, atau destinasi wisata mereka.
“Semoga kedepannya mereka juga dapat memasarkan destinasi wisata itu dengan lebih baik lagi, sehingga lebih banyak yang tahu dan ini tersampaikan dengan lebih baik lagi,” pungkasnya.(ADV)
