Kakanwil Kemenag Sultra Launching Desa Liya Bahari Indah Wakatobi sebagai Prototipe Kampung Moderasi Sekaligus Kampung Zakat

  • Bagikan
Oplus_131072

Wakatobi, sibernas.id – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sultra, H. Muhamad Saleh melaunching Prototipe Kampung Moderasi Beragama dan Kampung Zakat di Desa Liya Bahari Indah, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi, Rabu (11/12/2024).

Turut hadir Kepala Kankemenag Kabupaten Wakatobi, Ketua Baznas Kabupaten Wakatobi, Camat Wangi-Wangi Selatan, Danramil dan Kapolsek Wangi-Wangi Selatan, Pejabat Pengawas Kemenag Kabupaten Wakatobi, tokoh agama, tokoh masyarakat serta segenap tamu undangan.

Kakanwil Kemenag Sultra Muhamad Saleh mengatakan, moderasi beragama diwujudkan dengan pembentukan kampung moderasi beragama. Kampung moderasi beragama adalah kampung dengan sifat toleransi umat beragama yang tinggi dan menciptakan kerukunan antar umat beragama di tengah masyarakat.

Menurutnya, program kampung moderasi beragama yang hari ini dibangun, merupakan program penting dalam rangka mewujudkan masyarakat yang harmonis di tengah keanekaragaman kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Semoga dengan ditetapkannya kampung moderasi beragama, dapat menjadi pelopor bagi terciptanya suasana yang rukun, aman dan damai khususnya di Kabupaten Wakatobi,” imbuhnya.

Iya juga menyebut, Kampung Zakat merupakan program strategis yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat, khususnya di wilayah-wilayah yang membutuhkan, melalui pengelolaan zakat, infak, dan sedekah secara profesional dan transparan.

Program ini menurut Kakanwil, bukan hanya sekadar seremonial, tetapi menjadi langkah nyata untuk mengatasi kemiskinan, meningkatkan kualitas pendidikan, memperbaiki layanan kesehatan dan menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

“Dengan berbasis pada semangat kolaborasi antara Kementerian Agama, lembaga amil zakat, pemerintah daerah dan masyarakat. Kampung Zakat diharapkan menjadi model pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan,” tutur Saleh.

Dirinya menegaskan, keberhasilan Kampung Zakat tidak hanya bergantung pada pihak pemerintah dan lembaga amil zakat, tetapi juga pada peran aktif masyarakat. Untuk itu, Saleh mengimbau untuk menjadikan zakat bukan hanya sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai solusi sosial untuk membangun masyarakat yang lebih mandiri dan sejahtera.

“Melalui momentum ini, saya mengajak semua pihak untuk terus mendukung dan berkontribusi pada keberhasilan program ini. Dengan kebersamaan, saya yakin Kampung Zakat akan menjadi inspirasi bagi kawasan lain dalam meningkatkan kesejahteraan umat,” ajaknya.

Kakanwil mengatakan, launching Prototipe Kampung Zakat di Desa Liya Bahari Indah, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan Kabupaten Wakatobi, merupakan yang keenam di Sultra setelah Desa Puubunga Kabupaten Kolaka, Desa Lapolea Kabupaten Muna Barat, Kelurahan Abeli Dalam Kota Kendari, Kelurahan Labalawa Kota Baubau dan Desa Tapuhahi, Kecamatan Rumbia Tengah, Kabupaten Bombana.

Selanjutnya, ditargetkan launching Kampung Zakat di Kabupaten lainnya, sehingga 17 Kabupaten/Kota se Sultra masing-masing memiliki satu pilot project Kampung Zakat, kemudian akan menyusul kampung-kampung zakat yang lain.

 

  • Bagikan