Kendari, sibernas.id – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Halu Oleo memberikan tanggapan terkait isu pemangkasan anggaran pendidikan, khususnya yang berdampak pada program Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K). Isu ini menjadi perhatian bagi mahasiswa penerima manfaat, mengingat KIP-K memiliki peran penting dalam menunjang akses pendidikan bagi mereka yang kurang mampu secara ekonomi.
Ketua BEM UHO, Nabil Al Mahmud, menyampaikan bahwa mahasiswa penerima KIP-K sangat bergantung pada program ini untuk melanjutkan studi mereka.
“KIP-K bukan sekadar bantuan biaya pendidikan, tetapi juga bentuk keberpihakan negara terhadap keadilan seluruh masyarakat Indonesia. Jika isu pemangkasan anggaran KIP-K terealisasi, maka akan memberikan dampak kepada mahasiswa yang kurang mampu berhenti kuliah dan kemungkinan biaya pendidikan akan meningkat, Penurunan Kualitas Pendidikan, dan akses masyarakat kurang mampu terhadap pendidikan akan menurun” ujarnya.
Tentunya stabilitas penganggaran terhadap pendidikan harus menjadi sorotan utama dalam negara karena itu adalah yang hal fundamental ketika berbicara terhadap kemajuan bangsa yang di mana pendidikan adalah vital bagi negara indonesia yang berkategori kan sebagai negara berkembang.
Dia mengajak kepada seluruh BEM se-Sulawesi Tenggara untuk mengikuti perkembangan isu ini serta mengawal informasi yang berkaitan dengan keberlanjutan program KIP-K yang menjadi harapan bagi masyarakat kurang mampu.