Konawe, Sibernas.id – Kurang lebih 9 tahun memimpin Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kery Saiful Konggoasa, kembali menyampaikan pertanggungjawban kepada publik terkait hasil kinerjanya jelang berakhirnya priode kepemimpinannya di daerah itu.
Adalah momen peringatan hari ulang tahun ke-63 Pemerintah Kabupaten Konawe, bupati yang akrab disapa dengan sebutan KSK ini mengekspos capaian pemerintahan dan pembangunan selama dua periode kepemimpinannya dari 2013-2023 di salah satu hotel di Unaaha pada Kamis, (2/3/23).
Ekspos kinerja pembangunan daerah oleh Bupati Konawe bertajuk Konawe Gemilang menuju Sultra Maju, disaksikan elemen masyarakat, mulai dari warga sipil, pemerintah desa, praktisi, LSM, akademisi, hingga pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) wilayah setempat.
Kery kemudian memaparkan satu persatu deretan prestasi dan kebijakan yang dilakukannya selama memimpin Konawe bersama Wakilnya dari sektor kesehatan, pendidikan, pertambangan atau investasi, sektor ekonomi hingga Indeks Pembangunan Nanusia (IPM).
Semua pembangunan yang dilaksanakan KSK selalu berdasarkan filosofi tiga instrumen dasar, yaitu apakah masyarakat bisa makan (kesejahteraan), masyarakat bisa sekolah (pembangunan SDM), dan apakah masyarakat sudah sehat (SDM/kesehatan).
Ia mengakui masih banyak hal yang belum dituntaskan di sisa masa jabatannya, baik sektor pembangunan fisik maupun nonfisik. Namun semua akan dioptimalkan dan dimaksimalkan sebelum jabatan berakhir pada September 2023.
Tetapi mantan Ketua DPRD Konawe itu selaku memberikan rasa optimistis terhadap target dan cita-cita pembangunan yang telah menjadi garis kebijakan yang disepakati bersama.
“Semua akan kita kerjakan di sisa akhir masa jabatan ini. Jadi siapa pun yang akan terpilih jadi Bupati Konawe tinggal melanjutkan pembangunan yang ada,” demikian kata Kery.
Ia kemudian membagi prestasi gemilangnya kedalam empat sektor dari program pembangunan dan kebijakan yang telah dilaksakan selama memimpin daerah itu.
Sektor Ekonomi
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2022, Pemda Konawe berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif setiap tahunnya dan tertinggi di Sultra. Pertumbuhan ekonomi Konawe mencapai 15,38 persen.
Secara berturut-turut sejak 2018-2022, data BPS menunjukkan pertumbuhan fluktuasi, yaitu 10,7; 11,84; 6,89; 7,78, dan 15,38. Dua tahun mengalami penurunan merupakan imbas dari wabah pandemi Covid-19.
Sementara angka kemiskinan di Konawe, BPS mencatat ada penurunan hingga 12,57 persen. Pada 2013, Indeks pembangunan manusia (IPM) Konawe berada pada status sedang dan pada 2017 hingga sekarang berstatus tinggi, naik sampai 72,04 persen pada 2022. Pendapatan perkapita penduduk juga naik menjadi Rp 34 juta/kapita per tahun.
Kery Saiful Konggoasa mengaku kesuksesan memajukan pembangunan daerah menjadi barometer kemajuan di wilayah Sultra, serta tidak terlepas dari komitmen dan konsistensi dalam membangun yang ditunjukkan segenap komponen baik pemerintah, stakeholder, hingga elemen masyarakat.
BPS juga kata Kery, mencatatkan bahwa angka partisipasi angkatan kerja di Konawe terbilang sangat baik setiap tahunnya, terlebih lagi dengan banyaknya investasi yang masuk di daerah itu, tingkat partisipasi angkatan kerja (TAK) Konawe pada 2013-2021, yaitu 65,06 persen menjadi 70,00 persen.
Disebutkan, ada tiga lapangan usaha penyumbang PDRB Konawe terbesar, yaitu industri pengolahan mencapai 28,16 persen, potensi lokal, meliputi pertanian, perkebunan, dan perikanan 23,33 persen, dan sektor kontruksi mencapai 11,57 persen.
Sektor Kesehatan
Kery memgaku, pada awal pemerintahan bersama Wakilnya Parinringi, telah berhasil menggagas pembangunan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Konawe yang kini menjadi rumah sakit dengan tipe B.
Pembangunan BLUD RS Konawe itu dibiayai oleh PT Sarana Multi Indonesia (PT SMI) melalui skema pinjaman daerah selama delapan tahun senilai Rp 231,9 miliar. Rumah sakit ini kini banyak memberikan layanan kesehatan yang memadai bagi lebih dari 450 ribu masyarakat setempat dan menjadi rujukan bagi kabupaten lain di sekitar wilayah tersebut, yakni Konawe Utara, Konawe Selatan, Kolaka, dan Kolaka Timur.
Selanjutnya dari segi layanan kesehatan, BLUD RS Konawe juga didukung dengan fasilitas pelayanan yang memadai serta maksimal dengan prinsip mengutamakan kepuasan layanan kepada masyarakat.
Sedangkan bagian penyediaan tenaga kesehatan, Pemda Konawe mengalami peningkatan jumlah pegawai sejak 2013-2022. Tercatat pada 2013, hanya ada 29 orang dokter umum kemudia naik menjadi 38 orang, dokter spesialis dari 12 orang menjadi 29 orang pada 2022. Begitu juga dengan tenaga bidan dan perawat terus mengalami peningkatan.
Kemudian guna memudahkan layanan kesehatan di puskesmas, maka Pemda Konawe melalui kebijakan bupati menyediakan armada ambulans. Bahkan teranyar, KSK telah menyerahkan enam unit mobil ambulans yang masing-masing diterima pihak Puskesmas Laosu, Wonggeduku Utara, Latoma, Lalonggasumeeto, dan Puskesmas Routa.
Sektor Pendidikan
Dibanding dengan beberapa kabupaten lain di Provinsi Sultra, sektor pendidikan di Konawe juga mengalami meningkat beberapa tahun terakhir. Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah tenaga pendidik pada setiap jenjang dari 2013-2023.
Guru TK dari 207 orang menjadi 583 orang pada 2022, guru SD dari 1.639 orang menjadi 2.228 orang pada 2022, sedangkan guru SMP dari 557 orang pada 2013 bertambah menjadi 991 orang pada 2022.
Pemda juga menggelontorkan biaya kuliah melalui bantuan beasiswa S1 dan S2 bagi putra-putri daerah Konawe yang berprestasi dan tidak mampu. Tercatat, jumlah penerima bantuan ini pada 2022 sebanyak 100 orang dan bantuan beasiswa S2 sebanyak 68 orang.
Selain itu, saran dan prasarana pendidikan juga selalu menjadi perhatian Kery selama memimpin Konawe. Terbukti, jumlah sekolah yang sudah diberikan bantuan rehabilitasi gedung mencapai 560 unit dari 2013 sampai 2022. Bantuan peralatan teknologi informasi 182 unit komputer. Jumlah Paud yang terbangun sebanyak 275 unit.
Sektor Pertambangan dan Investasi
Periode kepemimpinan Bupati Kery Saiful Konggoasa, tercatat bahwa nilai investasi yang masuk di Kabupaten Konawe sangat meningkat dibandingkan sebelum. Bahkan tercatat sebagai investasi tertinggi ketiga se-Indonesia. Hal itu berkat kepiawaian dan kemudahan investasi oleh Pemda Konawe.
Tercatat ada lima investasi raksasa masuk di Konawe, yaitu Kawasan Industri Konawe (KIK) senilai Rp 85 triliun, investasi Konawe Industrial Park (KIP) sekira Rp 60 triliun, investasi Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP) Rp 75 triliun, investasi Tiga Sekawan Resource (TSR) senilai Rp 1 triliun, dan investasi Perkebunan Kelapa Sawit senilai Rp282 miliar.(ADV)