Hadiri Sidang Istimewa HUT ke-63 Konawe, Kery Konggoasa Papar Sejumlah Keberhasilan Sejak Memimpin Konawe

  • Bagikan

Konawe, Sibernas.id – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-63 tahun 2023 Kabupaten Konawe, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Rapat Paripurna Istimewa.

Paripurna Istimewa yang dipimpin langsung Ketua DPRD Konawe Ardin, dihadiri langsung oleh Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa, Anggota DPRD Konawe, Forkopimda, Kepala SKDP dan pejabat lainya serta sejumlah tamu undangan.

Ketua DPRD Konawe Ardin, dalam pidatonya mengatakan momentum dirgahayu ini dipenuhi dengan spirit untuk menyatukan tekad, saling gandeng dengan optimis menjalankan kehidupan bermasyarakat yang rukun dan harmonis.

Melalui peringatan hari jadi ini pula, dirinya meminta agar ini gunakan sebagi pengingat kembali bahwa setiap capaian pembangunan yang kita raih saat ini adalah berkat kerja keras para pendahulu kita.

“Tugas kita adalah melanjutkan sebagai wujud syukur dan terima kasih kepada mereka serta tetap bekerja dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan daerah kita tercinta,” kata Ardin mengawali sambutannya.

Ardin menjelaskan Kabupaten Konawe sekarang (awal terbentuknya bernama Kabupaten Kendari) memiliki sejarah peradaban yang panjang. Pemerintah Kabupaten Konawe sekarang merupakan kontinuitas dari masa lalu yang wilayahnya meliputi bekas kerajaan Konawe. Masyarakat di wilayah ini telah menghuni daratan jazirah Sulawesi bagian Tenggara.

Terbentuknya tatanan birokrasi pemerintahan tradisional di wilayah ini diawali dari penggabungan beberapa kerajaan kecil yaitu kerajaan Padangguni, Besulutu, Wawolesea Watumendonga dan Tambosupa. Kemudian bergabung dan berintegrasi ke dalam konfederasi kerajaan Konawe dibawah kepemimpinan MOKOLE MORE WEKOILA (1105 Masehi).

Kata Ardin, Mokole More Wekoila kemudian membentuk jabatan OWATI dan pemerintahan Toonomotuo ini dibantu oleh dua orang Pohumba’no yaitu Pohumba (seperti wakil pimpinan) dan Tamalaki (panglima perang). Pemerintah Konawe selanjutnya dilaksanakan raja-raja berikutnya yang terkenal seperti Oheo dan Onggabo, mereka memiliki sistem pemerintahan sendiri.

“Konawe mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Mokole La Rebi dengan gelar Sangia Inato (1602-1668). Ia menerapkan sistem pemerintahan Barata atau empat sayap yaitu “Siwole Mbatohuno Konawe” dan “Opitu dula batuno Konawe” yaitu tujuh anggota dewan kerajaan Konawe,” kata Ardin menjelaskan sejarah Kabupaten Konawe.

Sementara itu, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa (KSK) menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat konawe yang telah ikut berpartisipasi dalam perayaan hari ulang tahun Konawe. Sehingga berbagai acara yang di laksanakan berlangsung lancar dan sangat meriah.

Dalam 1 (satu) dekade ini ia belum pernah menyaksikan kemeriahan perayaan HUT seperti tahun ini. Tentunya yang dilakukan hari ini adalah manifestasi atas rasa syukur dan bahagia karena kita semua telah berhasil membawa kabupaten konawe mencapai kegemilangannya.

Kabupaten Konawe telah melewati masa demi masa, dan setiap masa yang dilewati daerah ini masing-masing telah mencatatkan sejarahnya untuk keberlanjutan dan kesinambungan peradaban di kabupaten konawe. Bahkan saat ini, menjadi bagian dari yang melanjutkan lembaran yang telah diukir oleh para pendahulu.

“Kita patut bersyukur bahwa catatan yang kita torehkan hingga saat ini menempatkan kabupaten konawe menjadi daerah yang sangat disegani di jazirah Sulawesi Tenggara dalam hal pencapaian pembangunan ekonomi dan pembangunan sumber daya manusianya,” ujarnya.

Perayaan hut konawe yang ke-63 tahun ini, Pemda Konawe mengangkat tema “Konawe Gemilang, Sultra Maju”. Dengan tema ini bermakna bahwa kegemilangan Kabupaten Konawe didalam pembangunan telah menjadi lokomotif bagi provinsi Sulawesi Tenggara untuk bertahan dalam masa-masa sulit di 3 (tiga) tahun terakhir ini.

“Kesuksesan kita membawa konawe melangkah sejauh ini, tidak terlepas dari komitmen dan konsistensi kita menjalankan strategi yang telah kita bangun bersama. Berangkat dari filosofi sederhana yang sering saya sampaikan yakni kita harus memastikan masyarakat bisa makan yakni bermakna sebagai komitmen untuk membangun kesejahteraan ekonomi, bisa sekolah dan masyarakat kita sehat bermakna komitmen membangun sumber daya manusia yang handal,” paparnya.

Prestasi demi prestasi yang telah dicapai tidaklah diperoleh secara tidak sengaja namun semua itu didesign dengan perencanaan yang matang.

Dimana pertumbuhan ekonomi Kabupaten Konawe selalu menjadi yang terbaik dalam 5 tahun terkahir, bahkan pada tahun 2022 ini Kabupaten Konawe dapat tumbuh jauh melampaui daerah lainnya di Sultra yakni 15,38 persen; angka kemiskinan sudah dapat kita tekan hingga 12,57 persen, indeks pembangunan manusia (IPM) telah mencapai 72,04 dengan status IPM tinggi.

Pendapatan per kapita penduduk naik signifikan hingga 34 juta/kapita/tahun atau 2,8 juta/kapita/tahun; tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) telah mencapai 70 persen; pada tahun 2015 Kabupaten Konawe keluar dari status daerah tertinggal.

Opini BPK terhadap LKPD Kabupaten Konawe selama 7 tahun berturut-turut memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Dan dalam kurun waktu 10 tahun terkahir ini banyak penghargaan-penghargaan yang kita peroleh dari berbagai prestasi kita dalam pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan yang telah baik ini.

Serangkaian pencapaian kabupaten konawe secara makro di atas tentunya ditopang dari pencapaian keberhasilan pembangunan secara sektoral yang tidak kami urai satu per satu dalam kesempatan ini.

Hakikat atas undang-undang otonomi daerah telah kita wujudkan dimana kemandirian, daya saing dan aspek pelayanan publik telah kita penuhi dengan sangat baik. Pencapaian pada aspek kemandirian dapat kita lihat dari upaya kita meningkatkan kapasitas fiskal daerah melalui peningkatan proporsi peran pendapatan asli daerah (PAD) terhadap total pendapatan pada APBD.

Pada tahun 2013, proporsi PAD terhadap total pendapatan dalam APBD hanya sebesar 2,72 persen dengan nilai 23 miliar rupiah. Namun dalam kurun waktu 10 tahun terakhir kita berhasil secara perlahan dan konsisten meningkatkan proporsi PAD hingga mencapai 13,33 persen dimana pada tahun 2022 realisasi pad kita sudah mencapai 201 miliar rupiah.

Pada aspek daya saing daerah, dapat kita lihat dari kokohnya perekonomian Kabupaten Konawe dimana ini sudah teruji ketika pandemi Covid-19 melanda di tengah daerah-daerah lainnya di Sultra mengalami perlambatan pertumbuhan hingga level mines, Kabupaten Konawe tetap tumbuh positif dan menjadi penopang bagi perekonomian Sultra, dan hal tersebut berlangsung hingga saat ini.

Dari sisi pelayanan publik kita sudah berupaya membangun ekosistem pelayanan publik yang optimal dimana kita sudah membangun BLUD RSUD Konawe dan mall pelayanan publik ( MPP) Kota Unaaha untuk memudahkan akses masyarakat memperoleh pelayanan yang maksimal.

Hal lain yang kita lakukan dalam memfasilitasi tersedianya pelayanan yakni kita sudah mendorong pembangunan BTS di daerah-daerah terpencil sehingga tidak ada lagi daerah kecamatan yang tidak memiliki signal HP atau signal internet.

Bahkan Kecamatan Routa telah berhasil kita dorong percepatannya untuk memperoleh layanan listrik oleh PLN, sehingga warga masyarakat Routa yang selama ini belum merasakan layanan listrik kini telah memperoleh layanan sebagaimana mestinya.

Kita ketahui bersama bahwa Kabupaten Konawe merupakan salah satu dari empat pilar penting berdirinya Provinsi Sulawesi Tenggara, dalam kedudukan strategisnya tersebut secara kultur dan geopolitik maka Kabupaten Konawe harus terus menunjukan eksistensinya sebagai daerah yang mampu berkontribusi besar bagi masyarakat Sulawesi Tenggara.

Oleh karena itu, pada kesempatan ini KSK mengajak semua pihak untuk bersatu mendorong Kabupaten Konawe mengambil peran strategis di Provinsi Sulawesi Tenggara ke depannya.(ADV)

  • Bagikan