DPRD Dukung Upaya Percepatan Penanganan Stunting di Kendari

  • Bagikan
La Ode Lawama

Kendari, Sibernas.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD Kota Kendaeri, mendukung dan mensuport upaya Pemkot Kendari dalam mempercepat penanganan stunting di daerah itu.

Anggota DPRD Kendari, La Ode Lawama, Selasa (11/4/23) mengatakan penagananan srtunting harus menjadi upaya bersama seluruh elemen masyarakat karena memberikan dampak terhadap tum,bumbuh kembang anak akibat kurang pemenuhan unsur gizi.

“Stunting ini merupakan persoalan nasional di bidang kesehatan. Jadi sangatlah penting untuk diperhatikan oleh dinas terkait agar jumlahnya tidak bertambah di Kota Kendari,” katanya.

Upaya pencegahan stunting kata Lawama harus sering dikampanyekan di seluruh lapisan masyarakat secara kontinyu, baik melalui pemberitaan atau ;un menemuli langsung masyarakat dengan memanfaatkan para petugan lenyuluh di lapangan.

“Kami akan terus memberikan support kepada pemerintah dalam upaya penanganan stunting, agar daerah kita ini bisa bebas stunting,” katanya.

Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu mengatakan, berdasarkan Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Kota Kendari berada di angka 19,5 persen.

Angka tersebut menurun dari tahun 2021 sebesar 24 persen, berdasarkan data SSGI itu, angka stunting Kota Kendari terendah dibandingkan dengan angka kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara.

Capaian itu kata dia, maka Kota kendari terpilih sebagai percontohan (role model) dalam petik aksi audit kasus stunting di tingkat nasional bersama dua kabupaten kota lainnya.

“Alhamdulillah, Kota Kendari menjadi percontohan penanganan kasus stunting di Indonesia. Ini adalah salah satu terobosan pemerintah kota dalam rangka menurunkan angka stunting dengan melakukan kerja-kerja bersama, gotong-royong bersama semua pihak tidak hanya unsur OPD tetapi juga melibatkan elemen lain, misalnya Baznas, Kementerian Agama, pimpinan dan anggota DPRD dan semua lembaga lainnya termasuk unsur Forkopimda,” katanya.

Kadis Dalduk dan KB Kendari, Jahuddin

Kadis Pengendalian Penduduk dan KB Kendari, Jahuddin, mengatakan delapan tahapan penanganan stunting telah dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak dalam penanganan dan penurunan prevalensi stunting tersebut.

“Kami konsisten melakukan delapan tahapan seperti dilakukan pembentukan Tim Audit Kasus Stunting, Penentuan Lokus Audit Kasus Stunting, verifikasi audit kasus stunting, hingga kunjungan sekaligus pengukuran ulang sasaran oleh Tim Pakar, dan melakukan Rapat Pembentukan rencana tindak lanjut,” katanya.

Ia berkomitmen agar penanganan stunting di Kota dapat mendekati target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024 mendatang.(ADV)

  • Bagikan