Disdalduk dan KB Kota Kendari Gelar Diseminasi Audit Kasus Stunting Semester II 2024

  • Bagikan

Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pengendalian Kependudukan dan Keluarga Berencana (Disdalduk dan KB) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Diseminasi Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting Semester II Lokus Kelurahan Anawai Kecamatan Wua-Wua Kota Kendari Tahun 2024, berlangsung disalah satu Hotel di Kota Kendari, Rabu (6/11/2024).

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Asisten III Setda Kota Kendari, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kendari, Direktur RSUD Kota Kendari, Camat, Lurah, Kepala Puskesmas, Kepala UPTD KB se-Kota Kendari dan para tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Kepala Disdalduk dan KB Kota Kendari Andi Dadjeng mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya strategis dalam rangka mempercepat penurunan prevalensi stunting di wilayah tersebut kita, sesuai dengan arahan nasional dan prioritas pemerintah daerah.

“Sebagai mana kita ketahui, stunting bukan hanya permasalahan kesehatan tetapi juga berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia yang akan datang. Tingginya prevalensi stunting di wilayah kita telah mendorong perlunya audit kasus untuk mengetahui akar permasalahan secara lebih spesifik serta memberikan intervensi yang lebih terarah,”ujarnya.

Tujuan kegiatan ini, kata dia, untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab stunting pada anak, baik dari segi kesehatan, pola asuh, maupun faktor lingkungan dan sosial.

Pertama, menilai kualitas dan keterjangkauan layanan kesehatan yang ada, khusus yang berkaitan dengan ibu hamil dan anak.

Kedua, memberikan rekomendasi tindakan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.

Dan ketiga, meningkatkan koordinasi antara stakeholder terkait dalam penanganan stunting.

“Dalam beberapa audit kasus sebelumnya, kita menemukan beberapa faktor utama yang menyebabkan stunting di Kota Kendari, kasusnya di Kelurahan Anawai Kecamatan Wua-Wua, diantaranya asupan gizi kurang seimbang pada anak baduta dan balita dikarenakan faktor pengetahuan dan perilaku hidup keluarga yang kurang, edukasi yang belum maksimal mengenai pola hidup bersih dan sehat pada keluarga resiko stunting, dan pengetahuan catin, ibu hamil dan ibu nifas terhadap faktor resiko yang mempengaruhi kehamilan persalinan dan nifas,” jelasnya.

Dengan adanya audit ini, kami harapkan beberapa langkah tindak lanjut, yaitu meningkatkan program pemberian makanan tambahan yang berfokus pada pemenuhan gizi ibu hamil dan balita. Mengoptimalkan peran posyandu dan kader kesehatan dalam memberikan edukasi serta pemantauan kesehatan remaja, ibu dan anak berupa pendidikan kesehatan reproduksi remaja dan tablet tambah darah. Melibatkan masyarakat dalam program sanitasi lingkungan dan kesehatan, guna menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Memperkuat sinergi lintas sektor, termasuk Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, dan Pihak Swasta, untuk mendukung program percepatan penurunan stunting di Kota Kendari.

  • Bagikan