Kolaka Timur, Sibernas.id – Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur, BKKBN Sultra bersama Bank Indonesia Sultra dan TNI Angkatan Darat melakukan peletakan batu pertama untuk pembangunan bak reservoir fasilitas air bersih di Kabupaten Kolaka Timur. Fasilitas air bersih ini melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dalam percepatan penurunan stunting di Kampung Keluarga Berkualitas (KB) Desa Mokupa Kecamatan Lambandia Kabupaten Kolaka Timur, Senin (4/11/24).
Kolaborasi penyediaan fasilitas air bersih ini bertujuan mendukung program nasional percepatan penurunan stunting di wilayah Indonesia. Diharapkan, dengan penyediaan air bersih ini dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menunjang pelayanan kesehatan di desa Mokupa.
“Suatu kesyukuran bagi kami desa Mokupa, bahwa intervensi pemberdayaan masyarakat telah banyak dilakukan oleh Perwakilan Bank Indonesia. Dan saat ini juga atas bantuan Bank Indonesia yang diinisiasi oleh Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Pokja Kampung KB bersama Korem 143 Haluoleo, kami telah dibantu penyedian air bersih berupa pipanisasi dan pembangunan bak penampungan air bersih, selama ini bak penampungan yang ada tidak mampu untuk melayani seluruh kebutuhan air bersih masyarakat yang tersebar dalam lima dusun, untuk mengambil air, masyarakat harus antri karna bak yang ada kapasitasnya sangat kecil sehingga kemampuan menyalurkan kemasing masing rumah tangga juga terbatas,” demikian Kepala Desa Mokupa, Asis, saat menyampaikan laporan dalam giat itu.
Menurut dia, sampai hari ini pihaknya dapat menyelenggarakan ceremonial peletakan batu pertama pembangunan bak penampungan air bersih. Dalam pengerjaan pembangunan ini pihaknya akan dipantau langsung oleh TNI angkatan Darat.
“Sangat kami harapkan pengerjaan ini berjalan lancar dan dapat selesai tepat waktu sehingga masyarakat dapat segera menikmati fasilitas air bersih ini. Seluruh proses pengerjaan pipanisasi dan penampungan air bersih ini termasuk akan progres penyelesaiannya akan dilaporkan secara kontinyu melalui aplikasi pelaporan website kampung KB oleh Penyuluh Keluarga Berencana yang ditempatkan pada desa Mokupa,” katanya.
Dengan adanya penyedian air bersih ini kata dia, harapkan Desa Mokupa akan menjadi desa bebas stunting. Karna seperti yang diketahui bersama, salah satu cara mencegah stunting selain dengan (1) Memenuhi kebutuhan gizi anak yang sesuai pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) anak. (2) Pemenuhan kebutuhan asupan nutrisi bagi ibu hamil. (3) Konsumsi protein pada menu harian untuk balita usia di atas 6 bulan dengan kadar protein sesuai dengan usianya. (4) Menjaga kebersihan sanitasi dan memenuhi kebutuhan air bersih. (5) Rutin membawa balita ke Posyandu minimal satu bulan sekali.” Pungkas Asis yang juga sebagi Ketua Pokja Kampung Keluarga Berkualitas Mokupa, mengakhiri laporannya.
Sementara itu, Pjs. Bupati Kolaka Timur, yang di wakili oleh Staf Ahli Bupati Kolaka Timur, Ir. Muhammad Aras, M.Si, dalam sambutannya mengatakan, penyediaan air bersih ini harus dirawat karena ini kebutuhan hidup untuk bersama.
“Tolong dijaga dan dipakai dengan baik. Air bersih juga dapat menunjang pelayanan kesehatan, selain itu manfaat lainnya yakni untuk menjaga ketahanan pangan kita dalam membantu para petani di sawah. Sekali lagi kami harapkan betul air bersih ini dijaga dengan baik dan dipakai dengan bijak,” ujarnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Sultra yang di wakili oleh Deputi Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara, Thathit Suryono, dalam sambutannya mengatakan, sebagai wilayah penghasil beras dengan lebih dari 490KK yang terdapat di wilayah Mokupa menghadapi masalah kecukupan air bersih terlebih di masa kekeringan yang terjadi pada tahun 2023 dipicu oleh El Nino dan terus berlanjut hingga kini. Hal ini juga diperparah dengan akses wilayah Kolaka Timur yang tidak mudah sehingga untuk mendapatkan air bersih, seringkali masyarakat umum dan khususnya masyarakat tani perlu mengeluarkan biaya lebih untuk mendapatkan air bahkan mengkonversi alkon air untuk dapat menggunakan tenaga gas elpiji karena sulitnya akses BBM.
“Oleh karenanya, BKKBN Sulawesi Tenggara bersinergi dengan TNI AD khususnya Kodim 1412 Kolaka Timur mendorong kecukupan air bersih yang juga memiliki peran vital dalam pencegahan stunting. KPwBI Sulawesi Tenggara pun telah terlibat dalam beberapa program sinergi dengan BKKBN terkait Stunting dimulai dari Kampung KB Wakatobi, Penyediaan Pangan Sehat di Kolaka dan kini di tahun 2024 melalui sinergi penyediaan sarana air bersih bagi masyarakat Mokupa. Harapan ke depan bahwa bantuan dapat bermanfaat optimal sesuai kepentingan masyarakat umum dan menjadi sinergi yang baik untuk terus dibina antar lembaga daerah,” demikian Thathit mengahiri sambutannya.
Sedangkan TNI, yang di wakili oleh Pasiter Kodim 1412/Kolaka, Lettu Inf. Martani mnyampaikan, air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang tidak bisa diabaikan. Untuk memenuhi kebutuhan ini, proses penyediaan air bersih menjadi kunci dalam memastikan pasokan air yang aman dan sehat bagi Masyarakat.”
Lanjut martani menyampaikan, Program Penyediaan air bersih merupakan salah satu wujud nyata peran serta Pemerintah Bersama TNI AD dalam meningkatkan Kesejahtraan Masyarakat, maka dari itu, dengan adanya bantuan ini, diharapkan masyarakat sangat senang bisa mendapatkan kualitas air bersih yang cukup dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga bisa membantu kehidupan sehari-hari. Selain dari itu, Diharapkan kepada Masyarakat bisa menjaga dan memeliharanya dengan baik.” Mengahiri sambutannya.
Selanjutnya Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Sultra, Drs. Asmar M.Si, dalam sambutannya juga menyampaikan, Berdasarkan hasil Pendataan Keluarga (PK) 2024 BKKBN, Total jumlah keluarga di desa Mokupa sebanyak 463 keluarga , dari jumlah tersebut, terdapat 252 keluarga dengan resiko stunting. Namun seperti yang kita ketahui Keluarga beresiko stunting adalah keluarga sasaran yang memiliki faktor risiko untuk melahirkan anak stunting yaitu sanitasi, akses air bersih, serta kondisi 4T (terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat, terlalu banyak) dan kesertaan KB modern. Untuk dinyatakan stunting ataupun tidak stunting membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut yang tentunya menjadi wewenang dari dinas kesehatan.
“Data BKKBN, sekitar 70 persen stunting di Indonesia terjadi karena faktor lingkungan yang buruk. Di antaranya sistem sanitasi yang tidak maksimal, lingkungan rumah kumuh, ketiadaan air bersih, serta rumah yang tidak memiliki jamban. Faktor sanitasi, akses air bersih juga berperan dalam meningkatkan kejadian stunting. Untuk mengatasi hal ini membutuhkan kerjasama antar seluruh lintas sektor baik pemerintah maupun swasta. Selanjutnya, hasil Rapat Koordinasi Kemitraan Program Bangga Kencana antara BKKBN dan TNI AD yang telah dilaksanakan pada awal tahun 2024, dimana menitikberatkan pada upaya mewujudkan komitmen dalam bentuk rencana aksi bersama mitra kerja TNI. Salah satunya melalui penyediaan air bersih sebagai upaya Percepatan Penurunan Stunting,” jelas Asmar.
Dalam perjalanan pelaksanaan program penyedian air bersih ini kata dia, hadirlah mitra pemerintah, yakni Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara. Dimana sejak tahun 2022 telah sangat berperan aktif melakukan intervensi Penurunan Stunting melalui lokus-lokus kegiatan Program Bangga Kencana yakni kelompok kerja masyarakat (Pokja) kampung keluarga berkualitas. Hingga hari ini, Bank Indonesia juga berperan mewujudkan program penyedian air bersih didesa ini melalui pemberian Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada kelompok kerja kampung Keluarga Berkualitas Mokupa.
Di lanjutkan dengan pembukaan selubung Pembangunan Bak Reservoir serta peletakan batu pertama oleh Pemerintah Daerha Kab. Koltim, BKKBN, Bank Indonesia dan TNI.
Dalam peletakan batu pertama untuk pembangunan bak reservoir fasilitas air bersih inu juga turut serta dihadiri oleh :
1. Kepala Bapelitbangda Kab. Koltim
2. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kab. Koltim
3. Camat Lambandia
4. Kepala Desa Mokupa
5. Kapolsek Lambandia
6. Kepala Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai
7. Dinas PMD Kab. Koltim
8. Dinas Kesehatan Kab. Koltim
9. BPS Koltim
10. Tim Perwakilan BKKBN Prov. Sultra
11. Personil Kodim 1412/Kolaka sebanyak 20 orang
12. Tokoh masyarakat dan Tokoh Agama Desa Mokupa
13. Pokja Kampung Keluarga Berkualitas Mokupa