BKKBN Sultra Sosialisasikan Edukasi Gizi dan Pencegahan Anemia Pada Peserta Didik Madrasah Aliyah PESRI Kendari

  • Bagikan

Kendari, Sibernas.id –  Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan Sosialisasi Edukasi Gizi dan Pencegahan Anemia peserta didik Madrasah Aliyah (MA) PESRI Kendari, Rabu (6/11/2024).

Sosialisasi ini bertujuan menyampaikan materi edukasi gizi dan anemia pada remaja usia 15 sampai dengan 19 tahun sebanyak 70 siswa perwakilan setiap kelas dengan tema “Menjaga Diri di Era Modern: Memahami Bahaya Pergaulan Bebas Bagi Remaja”.

Kegiatan ini di Awali dengan sambutan Kepala MA PESRI Kendari, Agus Sugito, S.Th.I., Gr., M.Pd., mengatakan bahwa kegiatan seperti ini merupakan kegiatan yang sangat dia support guna menciptakan generasi emas dimasa yang akan datang.

“Selain itu ini bisa menjadi wadah untuk saling membagikan informasi terkait pergaulan bebas yang marak di remaja khususnya pada siswa MA PESRI Kendari,”kata Agus Sugito.

Untuk kegiatan ini seluruh civitas akademika MA PESRI Kendari, mengucapkan terima kasih kepada BKKBN Provinsi Sultra dan Forum Genre Provinsi Sultra yang sudah memberikan kegiatan tentang sosialisasi edukasi gizi dan pencegahan anemia.

“Semoga dengan adanya sosialisasi ini dapat bermanfaat bagi peserta didik MA PESRI Kendari dan masalah stunting bagi peserta didik menurun.” harap Agus Sugito.

Narasumber pada sosialisasi yang dilaksanakan di MA PESRI Kendari yaitu Agus Salim, SE, MM (Ketua TIM KKPS Perwakilan BKKBN Prov. Sultra), Wawan Saputra, S. Ak (Ketua Forum GenRe Prov. Sultra) Serta Muh. Sultan Faat dan Indri Ananda Hasanah (Duta GenRe Prov. Sulawesi Tenggara 2023).

Agus Salim secara konsisten mengedukasi para remaja terkait gizi dan pencegahan anemia, karena hal tersebut sangat penting bagi para remaja serta menekankan 5 transisi kehidupan remaja yang harus dilalui oleh seorang remaja guna melewati masa transisi dengan baik.

“Maka dari itu,pentingnya antisipasi dini masalah kekurangan gizi dan anemia.” ungkap Agus Salim.

Lebih lanjut Agus Salim menyampaikan, penduduk merupakan asset terpenting suatu bangsa apabila dikelola dengan baik dan persoalan penduduk harus dilihat dari segi kualitas dan kuantitas.

“Karena hal tersebut akan menentukan kemajuan suatu daerah.” terang Agus Salim.

Para remaja di Indonesia masih memiliki prevalensi stunting tinggi 20.2 persen dan masih di atas standar yang ditoleransi WHO yaitu dibawah 20 persen.

“Penurunan stunting harus dilakukan dari jauh, yaitu pada masa remaja sebelum memasuki fase pernikahan.” jelas Agus Salim.

Agus Salim juga menambahkan bahwa BKKBN tidak hanya berfokus pada kontrasepsi atau pengaturan jarak kelahiran, juga bagaimana pembagunan keluarga menjadi keluarga yg berketahanan dan juga pencegahan stunting.

Sedangkan Forum dan Duta GenRe Provinsi Sultra lebih menekankan pada program Edukasi Gizi dan Anemia pada remaja agar siswa MA PESRI Kendari dalam melewati masa transisinya harus dalam keadaan yang sehat dengan melakukan metode permainan mitos atau fakta diharapkan bisa memberikan informasi dan meluruskan informasi yang tersebar di lingkup MA PESRI Kendari terkait stunting,

Penulis : Mujahidin (Humas BKKBN Sultra)

  • Bagikan