Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Bidang Kemetrologian Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM melakukan uji tera kembali terhadap seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) menjelang Lebaran 1444 H untuk menjamin kepercayaan masyarakat pada musim mudik.
Uji tera yang dilakukan kali ini menyasar SPBU yang berada disepanjang jalur mudik di wilayah Kota Kendari, Rabu (12/4/23).
“Pengujian kembali secara berkala terhadap alat ukur atau takaran di SPBU sudah kami lakukan sejak sepekan terakhir,” kata Kepala Disdagkop UKM Kendari, Aldakesutan Lapae.
Dikatakan, bahwa pengujian alat takar atau ukur, sebenarnya telah menjadi kegiatan rutin Dinas Perdagangan setempat setiap bulannya, namun berkaitan dengan mudik, uji tera difokuskan ke SPBU dahulu.
“Semua SPBU di jalur mudik kami uji tera semua, kalau di dalam kota ada beberapa, nanti setelah diuji akan dipasangi stiker, yang menandai bahwa telah dilakukan pengujian alat takar di lokasi itu,” katanya.
Ia menyebutkan bahwa hal tersebut dilakukan karena ada arahan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk melakukan uji tera terhadap semua SPBU di jalur mudik demi menjamin kenyamanan dan kepercayaan pemudik.
“Sehingga saat masyarakat membeli BBM di SPBU, berapa yang dipesan akan keluar sesuai dengan jumlah pesanannya. Jadi belinya satu liter, keluarnya juga satu liter sesuai takaran,” katanya.
Pengawas Kemetrologian Disdagkop UKM Kendari, Juli Fitriany R, SE MM, menjelaskan pengujian tera itu guna memeriksa kesesuaian BBM yang dikeluarkan dari mesin dispenser SPBU. Pengujian dilakukan hingga tiga kali untuk satu nozzle (selang BBM).
Pompa ukur di tiga PSBU ini diperiksa satu persatu menggunakan bejana ukur standar. Tak hanya satu, tiga jenis pompa ukur BBM turut diukur ulang, mulai jenis pertalite, pertamax, dan solar.
“Bukan hanya untuk Pertalite saja tapi juga Pertamax, Solar, dan Dexlite karena umum dipakai masyarakat. Pengecekan ini untuk memastikan proses transaksi jual-beli BBM selama mudik nanti tidak ada kecurangan. Sehingga perjalanan pemudik selama Lebaran nanti bisa terjamin,” pungkasnya.
Di Kota Kendari sendiri tercatat terdapat 15 SPBU. Namun dalam pengecekan kali ini, hanya menyertakan beberapa SPBU yang dinilai vital berdasarkan peta arus mudik tahun 2023.
Untuk diketahui, SPBU yang ada di Kendari yakni SPBU Kota Lama di Kelurahan Kandai, SPBU Tipulu di Kelurahan Tipulu, SPBU Teratai di Kelurahan Watuwatu, SPBU Tapak Kuda di Kelurahan Korumba, SPBU Saranani di Kelurahan Korumba, SPBU Punggolaka di Kelurahan Tobuha, SPBU Puuwatu di Kelurahan Puwatu, SPBU Depan Rabam di Kelurahan Kadia, SPBU Taruna Bumi/THR di Kelurahan Mataiwoi.
SPBU Wulele di Kelurahan Bonggoeya, SPBU Ade Kelurahan Lepo-Lepo, SPBU Watubangga di Kelurahan Watubangga, SPBU depan Mako Brimob Polda Sultra, SPBU Martandu di Kelurahan Kambu, dan SPBU Anggoeya di Kelurahan Poasia.
Anggota DPRD Kendari, La Ode Lawama, mengapresiasi langkah yang dilakukan Disdagkop UKM Kendari untuk terus melakukan pengawasan terhadap seluruh SPBU di daerah itu dengan melakukan tera ulang secara berkala.
Menurut dia, tera ulang terhadap seluruh SPBU ini penting dilakukan agar takaran di SPBU tersebut mendekati kebenaran, sehingga masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang membeli BBM di SPBU tersebut tidak dirugikan.
“Kalau instansi berwenang secara berkala melakukan tera ulang, maka pihak SPBU tidak mungkin lagi bisa mempermainkan takarannya. Hika ternyata ada SPBU yang ketahuan mempermainkan takarannya maka harus segera diberikan saksi tegas,” pungkasnya.
Ia menambahkan, hak masyarakat untuk mdendapatkan BBM dalam jumlah yang sesuai dengan bayarannya harus benar-benar dilindungi. Karena itu, pengawasan harus terus dilakukan terhadap seluruh SPBU yang beroperasi di Kota Kendari.(ADV)
