Demo Berakhir Ricuh, Pedagang Sekitar VDNI Takut Berjualan

  • Bagikan
Demo
Situasi usai aksi di sekitar VDNI

Kendari, Sibernas.id – Sejumlah pedagang yang berada di sekitar PT VDNI terpaksa harus menutup kiosnya karena takut menjajakan jualannya akibat adanya aksi yang dilakukan salah satu Ormas di PT VDNI, Senin (5/4).

Salah seorang pedagang yang berjualan tidak jauh dari PT VDNI, Andi, terpaksa tidak membuka kiosnya karena takut dengan aksi demonstrasi yang mulai memanas. Sehingga ia terpaksa tidak dapat mencari nafkah untuk keluarganya akibat insiden tersebut dan masih trauma akibat aksi anarkis pada Desember 2020 silam.

“Pas mulai ribut-ribut tadi saya dan beberapa teman harus tutup kios, yah untuk sementara kita terpaksa tidak jualan dulu. Dan berharap kejadian tersebut tidak terulang kembali,” katanya.

Kepada Pemerintah dan Aparat kemanan, Andi berharap agar bisa memberikan kenyamanan kepada masyarakat, karena dengan adanya aksi yang terjadi Senin (5/4) itu sangat merugikan masyarakat khususnya para masyarakat pedagang kecil yang hanya mengandalkan aktivitas berjualan di lapak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

“Kalau ada seperti ini kami mau bilang apa lagi, Kami pedagang kecil hanya bisa bersabar dan keterbukaan hati Pemerintah dan Kepolisian agar kegiatan ini tak terulang. Karena bila ini terus terjadi kami tidak bisa mencari nafkah lagi karena hidup kami tergantung dari usaha kami ini,” harap Andi.

Murdin Warga Desa Purui, Kecamatan Morosi yang memiliki kios sembako didekat Pabrik PT VDNI juga menyampaikan hal yang sama, ia meminta kebesaran hari para Ormas yang akan melakukan aksi agar tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu kenyamanan masyarakat.

“Kalau Demo baru ribut terus, kita ini kesihan pedagang mau makan apa. Kami bergantungkan hidup dijualan kami ini, kalau ada keributan akibat Demo mau tidak mau pasti kita akan tutup kios. Kalau kita tutup kios otomatis penghasilan kita tidak ada, keluarga kami mau makan apa,” katanya.

Salah seorang pedagang kuliner Nasi Kuning yang berjualan sekitar VDNI dengan menggunakan sebuah meja juga terpaksa harus merugi ratusan ribu.

Pasalnya, dihari biasa Nasi Kuning terjual hingga puluhan bungkus kini hanya laku sekitar Lima bungkus saja, akibat aksi Demo yang berujung bentrok tersebut.

“Tidak laku mi ini Nasi Kuningku, bagaimana mau laku tidak ada mi yang mau beli karena orang takut. Saya juga terpaksa bawa pulang semua itu jualanku dirumah untuk dimakan saja. Kami masyarakat kecil hanya berharap pendapatan dari jualan Nasi Kuning saja tapi kalau bigini kita hanya bisa bersabar dan meminta perhatian dari Polisi supaya jangan mi ada lagi ribu-ribut kesihan,” katanya.

  • Bagikan