Kendari, Sibernas.id – Pengurus Wilayah (PW) Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Musyawarah Wilayah (Muswil) III yang berlangsung pada salah satu hotel ternama di Kota Kendari, pada Jumat hingga Sabtu (10-11 Januari 2025).
Kegiatan yang bertujuan memilih ketua baru BKMT Sultra periode 2025-2030 serta menyusun program kerja strategis lima tahun ke depan ini, mengusung tema “Istiqomah Membangun Negeri”.
Dr Salwia yang merupakan Ketua Panitia Muswil III BKMT Sultra tersebut menyampaikan bahwa persiapan kegiatan ini telah dilakukan secara matang untuk memastikan kelancaran musyawarah.
“Kami telah mempersiapkan acara ini dengan sebaik mungkin, mulai dari penyusunan agenda hingga pelaksanaan teknis. Kehadiran pengurus dari 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara menjadi bukti semangat kebersamaan dalam memperkuat organisasi ini,” ujarnya.
Muswil III ini menjadi momen penting bagi PW BKMT Sultra, karena terdapat dua kandidat yang mendaftar sebagai calon ketua melalui link pendaftaran resmi. Kandidat pertama adalah Ir. Hj. Masyhura Ilah Ladamay, yang merupakan ketua BKMT Sultra periode sebelumnya. Sementara itu, kandidat kedua adalah Ir. Rachmawati Badallah.
“Kedua kandidat memiliki latar belakang yang kuat dan pengalaman yang mumpuni untuk memimpin BKMT Sultra. Kami berharap pemilihan ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan pemimpin yang mampu membawa organisasi ini ke arah yang lebih baik,” tambah Dr. Salwia.
Muswil III ini juga menjadi ajang evaluasi program kerja sebelumnya serta perencanaan strategis untuk lima tahun ke depan. Dengan mengangkat tema “Istiqomah Membangun Negeri”, PW BKMT Sultra berharap dapat terus berperan aktif sebagai mitra pemerintah dalam membangun masyarakat yang religius, kreatif, dan berdaya saing.
Sementara itu, Sekretaris Panitia, Iis Rosdiani, S.Pd., M.Pd., menambahkan bahwa Muswil ini juga dirangkaikan dengan pameran kerajinan tangan dan makanan khas dari beberapa daerah di Sultra.
“Pameran ini menjadi bagian dari Muswil untuk memperkenalkan potensi daerah, baik dalam bentuk kerajinan maupun kuliner khas. Kami ingin menunjukkan bahwa BKMT tidak hanya berfokus pada kegiatan keagamaan, tetapi juga mendukung pengembangan budaya lokal,” pungkasnya.