Buton, sibernas.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Orientasi BKB Kit Stunting Tingkat Kabupaten Buton Tahun 2024, berlangsung di Aula Kantor Bupati Buton, Rabu (14/8/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pengelola Program Bangga Kencana (PBK) serta mempercepat upaya penurunan stunting melalui pemberdayaan keluarga di tingkat lapangan
Orientasi ini diadakan untuk memastikan bahwa kader-kader Bina Keluarga Balita (BKB) di Buton dapat menjalankan tugas mereka dengan lebih efektif dan efisien, khususnya dalam upaya pencegahan stunting sejak dini.
Plh OPD Buton Astri mengatakan penanganan stunting di Buton masih menjadi tugas berat yg harus ditangani bersama oleh semua pihak.
“Karena berdasarkan Survey Kesehatan Indonesia khusus Kabupaten Buton masih menjadi kabupaten yang persentase stunting masih sangat tinggi,” katanya.
Untuk itu melalui kegiatan ini yang dibawakan oleh provinsi, kita berharap para kader BKB dapat maksimal dalam mengikuti kegiatan orientasi, agar bisa mengatasi stunting yang dimulai dari keluarga.
Sementara itu, Kaper BKKBN Sultra yang diwakili Agus Salim mengatakan orientasi ini diharapkan kader dapat lebih memahami perannya di lapangan.
“Karena dengan meningkatnya pemahaman kader baik itu terkait pemahaman dengan KKA, BKB kit stunting, maka dengan pemanfaatan sarana yang ada dapat kita mengatasi permasalahan stunting di daerah khususnya di Buton,”terangnya.
Lebih lanjut Agus Salim menegaskan juga pentingnya advokasi kepada kepala desa terkait Permendesa Nomor 7 Tahun 2023, agar kegiatan di BKB dapat mendapatkan penguatan melalui pemanfaatan dana desa.
Ia juga menekankan agar kader BKB yang ada di lapangan dapat terus juga mengawal pelaksanaan pengukuran balita.
Pelaksanaan tersebut dibutuhkan karena peran kader sangat penting yakni memberikan pemahaman kepada para keluarga baduta supaya mau pergi ke Posyandu.
“Menyikapi juga Perpres tentang percepatan penurunan stunting, untuk itu menjadi tugas kita bersama terkhusus kepada para penyuluh KB, untuk dapat mengatur ritme kerja kita supaya tugas yang telah diembankan kepada kita semua dapat kita maksimalkan,” lanjut Agus.
Agus berharap koordinasi, konsolidasi dengan OPD serta seluruh mitra untuk selalu dijaga agar harmonisasi dapat selalu terjaga, sehingga target yang telah dibebankan dapat dilaksanakan.