BKKBN Sultra Lakukan Audiensi dengan Pj Bupati dan Sekda Buteng Terkait Penanganan Stunting

  • Bagikan

Buton Tengah, sibernas.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting (KKPS) BKKBN Sultra dan Duta GenRe Terpilih 2023 dan 2024 melakukan Audiensi dengan Penjabat (Pj) Bupati Buton Tengah (Buteng) Dr. Drs. H. Andi Muhammad Yusuf, M.Si., dan Sekretaris Daerah (Sekda) Buteng Kostantinus Bukide.

Kegiatan Audiensi tersebut juga dirangkaikan kegiatan Edukasi Gizi dan Anemia bagi Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja di Kabupaten Buteng.

Dikesempatan itu, Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting (KKPS) BKKBN Sultra Agus Salim menyampaikan penanganan Stunting di Buteng harus terus ditingkatkan dan dimaksimalkan.

“Pola penanganan kita ramu kembali untuk lebih dimaksimalkan lagi. Pasalnya angka Stunting di Buteng berada diurutan ketiga tertinggi provinsi,”ujarnya.

“PIK remaja ini betul betul kita maksimalkan,, dalam hal ini juga tugas utama GenRe ini untuk mengedukasi agar remaja kita tidak cepat menikah diusia muda, inilah yang harus dimaksimalkan perannya generasi berencana ini,” tambah dia.

Agus Salim menyarankan Pj Bupati Buteng untuk lebih memaksimalkan bapak asuh anak Stunting, kolaborasi tenaga kesehatan untuk pelaksanaan posyandu.

“Untuk formula percepatan yang bisa kita lakukan adalah pada saat posyandu,,pada saat posyandu pada saat mereka berkumpul,, maka kita edukasi di kesempatan itu, karena hanya disitu kita bisa berkumpul pada momen itu juga bisa melakukan edukasi yang baru, pada saat penimbangan juga semua bayi yang datang di posyandu dapat hadir dan penggunaan KKA,” jelasnya.

Ia menambahkan, akhir tahun juga kita bergerak secara masif, Buteng akhirnya mendapatkan penghargaan, hanya ada 2 kabupaten/kota di Sultra yang mendapatkan bantuan dari Wapres RI.

“Khusus untuk PIK Remaja ini, kita harus berkolaborasi dengan Danas Pendidikan dan Kebudayaan Buteng, mungkin sebaiknya diadakan pilot projects dua sekolah untuk menjadi acuan,”pungkasnya.

  • Bagikan