Kendari, Sibernas.id – Kepala Kantor Wilayah Kementeria Agama (Kanwil Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra), Zainal Mustamin, meminta kepada 200 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Lingkup Kanwil Kemenag Sultra telah menyelesaikan Diklat Orientasi PPPK untuk semakin meningkatkan etos kerja.
“Selamat dan sukses dan dapat bergabung menjadi ASN Kementerian Agama. Harapa saya ASN PPPK Kementerian Agama agar tetap membawa dan meningkatkan etos kerjanya dari saat honorer kedalam fisiknya sebagai ASN PPPK. Etos honorer yaitu yang selalu ikhlas menjalankan setiap pekerjaan yang diamanahkan,” kata Kakanwil saat menutup Diklat Orientasi PPPK melalui Balai Diklat Keagamaan (BDK) Makassar kerjasama Kanwil Kementerian Agama Sultra, yang berlangsung 18-21 Oktober 2022, di Kendari, Jumat.
Dikatakan, etos Honorer tidak boleh berubah dari karakternya yang genuine (sejati, asli, tulus) bahkan sampai dirinya menjadi pegawai dan bisa meninggalkan sesuatu yang bermanfaat dalam pengabdiannya bagi Tuhan dan Negara.
“Bekerjalah totalitas karena kita sebagai guru menyadari bahwa tugas mendidik itu tidak pernah berhenti. Kalau dulu masih honorer kita datang lebih pagi disekolah, ini jangan berubah setelah jadi PPPK, pertahankanlah dan jadikan semua itu sebagai personal branding yang orang kenal dari diri kita,” katanya.
Kakanwil menilai, kesempatan yang telah didapatkan ASN PPPK Kemenag sampai hari ini adalah hasil dari kesabaran dalam menjalani takdir, terbiasa tanpa semuanya, tanpa pekerjaan tetap, tanpa penghasilan yang memadai, penghargaan dan bahkan terbiasa tanpa harapan.
“Kita terbiasa mensyukuri nikmat apa saja yang diberikan Tuhan, tidak banyak mengeluhkan dan menjalani takdir seperti apa yang Allah kehendaki, kita selalu beranggapan bahwa nikmat yang Tuhan berikan kepada orang lain juga adalah jembatan yang dititipkan Tuhan, dan karena persaudaraan kita juga mensyukuri nikmat yang didapatkan orang lain, karena dengan syukur hati merasa bahagia, begitupun saat mengalami masa-masa horoner yang cukup panjang,” urainya.
Untuk itu kata Kakanwil, tidak ada kata terlambat pada pengabdian, yang senantiasa ikhlas sebagai abdi Tuhan sekaligus sebagai abdi negara yang meluaskan segala pengabdian.
“Kebahagiaan itu bukan karena jabatan atau profesi kita bukan juga karena harta yang dimiliki, jika itu yang merupakan sumber kebahagiaan maka orang orang kayalah yang paling bahagia,” katanya.
Sementara itu, Kepala BDK Makassar diwakili oleh Kasubbag Tata Usaha BDK Makassar, Sukma, S.Pd.I., MA menjabarkan kegiatan diklat orientasi P3K diikuti sebanyak 200 peserta dengan 5 angkatan yaitu angkatan 13,14,15,16, dan 17 dengan masing masing angkatan sebanyak 50 orang.
Ia menjabarkan, selama melaksanakan orientasi, panyelenggara telah melakukan beberapa evaluasi terdiri dari penyelenggaraan pelatihan dan orientasi meliputi keikutsertaan, kepanitian, sarana dan prasarana, konsumsi, dan kurikulum kemudian evaluasi narasumber widyaswara meliputi keaktifan widyaswara, kedisiplinan, kerapihan dalam berpakaian, kesopanan, kreatifitas dan kerjasama, sedangkan evaluasi kepada peserta orientasi meliputi sikap dan perilaku selama pelaksanaan kegiatan ini berlangsung dan berdasarkan pantauan dari panitia penyelenggara hasilnya seluruh peserta berhak mendapatkan sertifikat yang ditandatangani oleh Balai Diklat Keagamaan Makassar.
“Semoga apa yang telah didapatkan sampai hari ini bisa bermanfaat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik selaku guru P3K ditempat kerjanya masing masing,” pungkasnya.