Tutup KSM Nasional 2023, Sekjen Kemenag RI: Kompetisi adalah Pengalaman, Bukan Sekedar Lempengan Medali

  • Bagikan

Kendari, sibernas.id – Menteri Agama diwakili Sekretaris Jenderal Kemenag RI Nizar Ali, menutup secara resmi pelaksanaan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Madrasah Young Researches Supercamp (Myres) tingkat Nasional tahun 2023 di Bumi Anoa. Penutupan berlangsung khidmat di Aula Asrama Haji Kendari, Rabu (6/9/2023) malam.

Penutupan turut dihadiri Dirjen Pendidikan Islam, Plt Direktur KSKK Madrasah, Kakanwil Kemenag se Indonesia, Kabid Pendidikan Madrasah se Indonesia Kepala Kemenag kab/kota se Sultra serta seluruh tim kerja yang mendampingi pelaksanaan KSM dan Myres Tahun 2023, peserta dan pendamping.

Nizar Ali mengatakan, KSM merupakan even kegiatan nasional tahunan yang dirangkai dengan beberapa kegiatan lain seperti Myres, expo dan pameran daerah. Pelaksanaan KSM dari tahun ke tahun lebih baik dan lebih meriah. Dirinya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Kemenag Sultra, Pemprov, Pemkot dan semua pihak yang terlibat dalam menyukseskan KSM Nasional 2023 di Kota Kendari.

KSM memiliki rangkaian proses panjang yang dilaksanakan secara bertahap dan berjenjang. Mulai satker madrasah, kemudian di bawa ke level kabupaten/kota, tahap provinsi hingga tingkat nasional.

“Tahapan demi tahapan tersebut telah dilalui dan meninggalkan pengalaman yang mendalam, menyentuh kalbu baik suka maupun duka. Pengalaman itulah hal yang paling penting menentukan. Sebagaimana pepatah mengatakan, pengalaman adalah guru yang paling berharga,” ungkapnya.

Menurut Nizar, pengalaman itulah yang sesungguhnya akan membentuk karakter atau pribadi yang lebih santun untuk berjuang tanpa lelah meraih prestasi. Karakter inilah yang menjadikan kesuksesan dimasa depan.

“Bukan sekedar lempengan medali yang ada disebelah ini. Itu hanya simbolisasi, namun yang paling penting adalah pengalaman proses yang akan membentuk sebuah kedewasaan dan pengalaman belajar,” tegasnya.

Nizar Ali menganggap tidak ada pemenang dan tidak ada yang kalah, semuanya adalah juara. Karena semua hanya bagian dari proses menempa diri untuk meraih prestasi.

“Selamat kepada seluruh peserta, kalian adalah juaranya sang juara di KSM dan Myres tahun ini. Juara jangan jumawa, sombong dan congkak karena bukan itu yang dicari,” imbuhnya.

Membawa predikat Juaranya sang juara tidaklah mudah, karena secara moral dituntut perilaku dan tindakan yang sesuai dengan predikat itu. Sang juara adalah yang gigih dalam usaha, tangguh menghadapi rintangan dan dan memiliki keunggulan yang bisa diandalkan orang lain.

Nizar juga berpesan, sebagai Juaranya sang Juara harus menanamkan nilai-nilai religius. Dalam cara bersikap dan bertindak jadikan nilai agama sebagai inspirasi sehingga apapun yang dilakukan akan bernilai ibadah dan berdimensi ukhrawi.

“Meski KSM sudah berakhir, tetap jaga silaturahmi agar kehebatan saling terkoneksi membentuk sinergi, menjadikan insan yang mandiri berprestasi, membangun kemuliaan negeri,” pungkasnya.

Sementara itu, Kakanwil Kemenag Sultra, H Muhamad Saleh mengungkapkan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Myres tingkat nasional tahun 2023 telah membuktikan bahwa madrasah di Indonesia memiliki potensi besar dalam menghasilkan generasi penerus yang berprestasi dan berkompeten di berbagai bidang ilmu pengetahuan. tidak hanya itu, acara ini juga mendorong semangat kolaborasi antara peserta, yang pada akhirnya akan memajukan pendidikan di Madrasah.

“Kepada para peserta, teruslah bersemangat untuk mengejar impian dan cita-cita kalian. hasil yang telah kalian capai dalam kompetisi ini adalah bukti nyata bahwa kalian memiliki potensi yang tak terbatas, kepada seluruh kontingen kami mengucapkan terima kasih atas kehadirannya dan segala support yang diberikan selama berada di bumi anoa Kota Kendari Sulawesi Tenggara,”ucapnya.

“Ucapan terima kasih pula kami sampaikan kepada tim ahli, tim juri, komite pusat dan seluruh tim yang terlibat atas terselenggaranya KSM dan Myres tahun ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,”pungkasnya.

  • Bagikan