Kendari, Sibernas.id – Direktur Utama Bank Sultra, Abdul Latif, mengatakan hingga posisi September 2021 aset Bank Sultra baru mencapai Rp10,213 triliun, namun akhir Desember 2021 nanti pihaknya menargetkan Rp10,5 triliun hingga Rp11 triliun.
“Secara umum Bank mengalami pertumbuhan positif, kami optimis hingga akhir Desember 2021 aset Bank Sultra dapat tercapai hingga Rp11 triliun,” kata Abdul Latif, Senin (27/12/2021 pada acara Media Mateship’s Bank Sultra 2021, Senin (27/12/2021).
Selain itu kata dia, pertumbuhan positif juga terjadi pada sektor kredit yang merupakan ujung tombak utama perseroan dalam mendongkrak pendapatan.
“Sektor kredit tumbuh sebesar 5,94 persen atau sebesar Rp7,3 triliun meningkat dibandingkan dengan posisi Desember 2020 sebesar Rp7 triliun. Kredit Multiguna, Investasi, dan Modal Kerja menjadi penopang pertumbuhan kredit,” katanya.
Selanjutnya, performa NPL Bank Sultra per September 2021 tercatat 1,27 persen masih dalam kategori sehat dan berada di bawah ketentuan regulator yang setinggi-tingginya adalah 5 persen.
“Sampai dengan triwulan III-2021 modal inti kami mencapai Rp1,3 miliar. Hal ini masih meninggalkan PR bagi kami untuk mengejar aspek permodalan sebagaimana yang diamanahkan oleh Otoritas Jasa Keuangan sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tanggal 16 Maret 2020 tentang Konsolidasi Bank Umum. Dengan modal yang kuat tentu dapat memberikan ruang ekspansi kredit sekaligus mengantisipasi setiap ancaman risiko yang dihadapi bank,” tutur Abdul Latif.
Kinerja positif Bank Sultra sepanjang tahun 2021 ini dibuktikan pula dengan berbagai apresiasi dan penghargaan. Tercatat hingga November 2021, Bank Sultra telah mendapatkan berbagai penghaargaan.
Abdul Latif, ditahun 2022 mendatang berkomitmen untuk terus melakukan berbagai inovasi teknologi sesuai dengan kapasitas sebagai lembaga jasa keuangan. Semangat untuk terus bertransformasi dan berinovasi menjadi motivasi kami agar terus berkontribusi menghadirkan kemajuan di wilayah Sulawesi Tenggara.
“Kami yakin inovasi dan kolaborasi merupakan kunci dalam memenangkan persaingan ke depan. Oleh karenanya dukungan layanan digital terus dioptimalkan,” katanya.