Tekan Stunting, Pemkot Kendari Wajibkan Calon Pengantin Miliki Sertifikat Elsimil 

  • Bagikan
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu

Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan KB terus berusaha menekan angka stunting di daerah itu dengan cara mewajibkan kepada calon pennantin untuk memiliki  sertifikat “Elektronik Siap Nikah dan Hamil” (ELSIMIL).

ELSIMIL ini merupakan aplikasi skrining, pendampingan, dan pencegahan stunting bagi calon pengantin yang diterapkan secara nasional.

Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, Kamis (7/4/23), mengaku sangat mendukung program tersebut khususnya penurunan angka stunting yang sedang digalakkan oleh pemerintah kota.

Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu saat Praktik Baik Audit Kasus Stunting Indonesia (PETIK AKSI) Series 1 tahun 2023 secara virtual.

“Kami sangat setuju sebab ELSIMIL sebagai aplikasi pencegahan dari hulu diharapkan nantinya anak-anak sebagai generasi yang akan datang, dapat dipastikan sebagai generasi yang dapat melanjutkan tongkat estafet pembangunan,” katanya.

Asmawa Tosepu juga menyebutkan bahwa sejumlah inovasi dan terobosan guna mempercepat penurunan kasus kekerdilan atau stunting pada anak terus digalakkan Pemerintah Kota Kendari. Salah satunya dengan melakukan coaching audit kasus stunting.

Audit kasus stunting di Kota Kendari saat ini kata dia, tidak hanya berfokus pada bayi dua tahun (baduta) atau bayi lima tahun (balita).

 

Pj Wali kota Kendari, Asmawa Tosepu saat pimpin rapat audit kasus stunting

Namun, kata dia, pemerintah mulai memfokuskan pada upaya pencegahan lahirnya bayi stunting dengan sasaran calon pengantin, ibu hamil atau nifas serta bayi dua tahun (baduta) atau bayi lima tahun (balita) yang berisiko stunting.

Kegiatan audit stunting menjadi upaya yang sangat strategis dalam penanggulangan stunting secara komprehensif sebagai bagian dari monitoring dan evaluasi,” jelasnya.

Kata dia, audit kasus stunting bakal dilakukan secara selektif terhadap kasus yang dipandang membutuhkan pertimbangan atau saran para pakar.

kadis Dalduk dan KB Kendari Jahuddin saat penandagangan kerja sama dengan BKKBN Sultra terkait perceptan penanganan stunting

Kepala Dinas Dalduk dan KB kendari, Jahuddin, mengaku kalau Kota Kendari merupakan daerah pertama di Sultra yang mengimplementasikan ELSEMIL pencegahan stunting.

“Stunting terjadi akibat kurangnya gizi yang diterima pada seluruh organ tubuh bayi. Jantungnya, paru-parunya, ginjalnya, telinganya, matanya, kenapa demikian,” katanya.

Dijelaskan, penerapan aplikasi elsimil bagi catin merupakan salah satu cara untuk memantau sekaligus mendampingi para calon pengantin agar kelak benar-benar siap nikah dan siap untuk hamil yang diharapkan bisa melahirkan generasi yang berkualitas.

“Aplikasi elsimil adalah siap nikah dan siap hamil yang didampingi oleh tim bidan, juga pendampingan calon pengantin (catin) melalui berkah nikah, yaitu bimbingan pernikahan yang dilakukan oleh penghulu konselor, serta penyuluh agama fungsional dan penyuluh agama honorer,” katanya.

Kepala Dinas Dalduk dan KB Kendari, Jahuddin

Penggunaan Elsimil dirasa sangat penting sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya kasus stunting baru. Calon pengantin diharapkan telah mendaftarkan diri 90 (sembilan puluh) hari sebelum melaksanakan pekawinan serta mengunduh dan menggunakan aplikasi Elsimil.

Melalui Elsimil, catin bisa mengisi kuisioner berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan yang telah dilakukan sebelumnya di fasilitas kesehatan terdekat. Elsimil akan secara otomatis menunjukkan hasil pemeriksaan kesehatan dengan mengkategorikan sebagai catin ideal untuk hamil atau berisiko.

‘Sertifikat Siap Nikah’ atau disebut juga sertifikat Elsimil pun dapat langsung diunduh, begitu aplikasi selesai memproses informasi dari catin yang telah menjawab secara lengkap kuisioner pada aplikasi.(ADV)

  • Bagikan