Sulkarnain Kadir Berhasil Mengangkat IPM Kendari Tembus Urutan Lima Nasional

  • Bagikan
Wali kota
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir.

Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulkarnain Kadir, mengatakan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Kendari tahun 2020 tercatat masuk urutan lima nasional.

“Nilai IPM Kota Kendari tahun 2020 sebesar 83,53 persen. Presentase tersebut meningkat 0,67 persen dari tahun sebelumnya (2019) yang hanya 82,86 persen,” kata Sulkarnain Kadir, di Kendari, Kamis.

Wali Kota mengaku, keberhasilan itu merupakan hasil kerja keras semua elemen terkait di Kota Kendari.

“Semoga keberhasilan atau prestasi ini terus bisa kita pertahankan,” kata wali kota.

Sulkarnain juga menyamapikan bahwa keberhasilan menngkatkan nilai presentase IPM Kota Kendari tersebut tidak lepas dari upaya upaya Pemerintah Kota Kendari menghadirkan program yang termasuk program perlindungan sosial, pendidikan, kesehatan dan bantuan sosial.

“Terlebih tahun 2020 Kota Kendari diperhadapkan oleh situasi pandemi. Tetapi kita tidak berhenti berbuat dan berinovasi,” katanya.

Program-program tersebut kata dia, berhasil mengubah harapan hidup warga Kota Kendari semakin meningkat menjadi 73,77 tahun pada 2020 dari tahun sebelumnya (2019) hanya 73,75 tahun.

“Angka tersebut itu pula berhasil melebihi rata-rata angka harapan hidup nasional. Sehingga saya sempat bercanda kalau pensiun dan ingin hidup nyaman tinggal saja di Kota Kendari,” katanya.

Dijelaskan, IPM atau Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

IPM diperkenalkan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).

IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah daerah adalah daerah maju, daerah berkembang atau daerah terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.

 

  • Bagikan