Sukseskan Gerakan Orang Tau Asuh, Pj Wali Kota Kendari Kunjungi Balita Beresiko Stunting di Abeli

  • Bagikan
, Selaku orang tua asuh bebas stunting, Pj Wali Kota Kendari, Kunjungi Balita bereseko stunting di Abeli

Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari terus berupaya menurunkan angka stunting di Kota Lulo. Penurunan angka stunting ini dilakukan melalui kebijakan orang tua asuh atau orang tua angkat bagi masyarakat yang masuk kategori rawan stunting.

Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan sebagai orang tua asuh bagi masyarakat atau warga yang mulai masuk kategori rawan stunting, maka dirinya melakukan kunjungan di Kelurahan Tobimeita dan Kelurahan Talia, Kecamatan Abeli, Kota Kendari.

“Tadi pertama kita ke Kelurahan Tobimeita, ada dua orang bayi kembar Farhan dan Farhat berusia 10 bulan sudah hampir kategori stunting. Tetapi Alhamdulillah kondisi kesehatan mereka sehat,” ucapnya.

“Dan yang di Kelurahan Talia ini saya dapat orang tua angkat stunting, kebetulan yang di Talia ini adalah ibu hamil. Usia kehamilan 6 bulan, umur ibunya itu 26 tahun,” tambah Asmawa, disela-sela melakukan kunjungan di Kelurahan Talia Rabu (31/5/2023).

Pj Wali Kota Kendari Kunjungi Balita beresiko stunting di Abeli

Dalam kunjungan itu, pihaknya memberikan suplemen makanan tambahan kepada warga yang masuk kategori rawan stunting, setelah sebelumnya telah di identifikasi oleh Dinas Kesehatan.

Seperti halnya, beras fortivit, telur, ikan kaleng, susu bayi, susu ibu menyusui, dan susu ibu hamil.

Bahkan pihaknya terus mendorong ibu-ibu hamil, agar rajin ke Posyandu untuk memeriksakan diri, kemudian setelah 1 bulan akan dilakukan pengukuran.

“Setelah 1 bulan kita akan melakukan pengukuran, apakah ada peningkatan atas intervensi ini. Karena prinsipnya pemerintah kota harus berupaya secara maksimal untuk menurunkan angka stunting ini melalui kebijakan orang tua asuh. Jadi semua pejabat, tokoh-tokoh masyarakat, dan stakeholder terkait juga menjadi orang tua angkat untuk kurang lebih 250 warga masyarakat yang teridentifikasi rawan stunting,” bebernya.

Giat Peluncuran gerakan Orang Tua Asush Bebas Stunting beberapa waktu lalu

Asmawa juga menyebut, untuk angka stunting tertinggi di Kota Kendari berada di Kelurahan Tobimeita Kecamatan Abeli, dan Kecamatan Nambo.

Perlu diketahui, orang tua asuh di Kota Kendari sekiranya berjumlah kurang lebih 250 orang, yang anggotanya merupakan pejabat pemerintah Kota Kendari, pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Baznas dan stakeholder terkait lainya, termasuk Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda).

Sebelumnya, Pemkot Kendari, telah melaunching atau meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Bebas Stunting untuk mempercepat penanganan stunting di daerah itu, bertempat di kantor Wali Kota Kendari, Kamis (13/4/23).

Gerakan itu adalah salah satu terobosan pemerintah kota dalam rangka menurunkan angka stunting dengan melakukan kerja-kerja bersama, gotong-royong bersama semua pihak tidak hanya unsur OPD tetapi juga melibatkan elemen lain.

Wali Kota kendari Asmawa Tosepu saat pimpin rapat rapat gerakan orang tua asuh yang berlangsung di Aula Teporombua Balaikota Kendari, Senin (29/05).

Dalam gerakan ini, tidak hanya melibatkan para OPD, tetapi juga pihak Baznas, Kementerian Agama, pimpinan dan anggota DPRD dan semua lembaga lainnya termasuk unsur Forkopimda.

Gerakan Orang Tua Asuh Bebas Stunting ini juga harapannya, tidak hanya memberikan bantuan tapi juga memberikan edukasi dan pendampingan mengenai pola hidup sehat.

Para orang tua asuh akan membantu pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak yang mengalami stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi lebih pendek dibandingkan dengan rata-rata tinggi anak seusianya. Tidak hanya sampai disitu, tetapi orang tua asuh juga memberikan pemdampingan terhadap balita beresiko stunting.(ADV)

  • Bagikan